Headline
RI dan Uni Eropa menyepakati seluruh poin perjanjian
Indonesia memiliki banyak potensi dan kekuatan sebagai daya tawar dalam negosiasi.
SATOSHI Nakamoto merupakan nama samaran di balik pencipta Bitcoin, mata uang digital pertama di dunia. Identitasnya masih menjadi misteri besar hingga saat ini. Meski begitu, pengaruhnya terhadap dunia keuangan dan teknologi sangat besar. Nakamoto memperkenalkan Bitcoin melalui white paper pada tahun 2008, yang menjadi cikal bakal revolusi blockchain.
Nama "Satoshi Nakamoto" pertama kali muncul di forum online, tempat ia berbagi ide tentang sistem pembayaran terdesentralisasi. Namun, setelah Bitcoin mulai dikenal, Nakamoto menghilang dari publik pada tahun 2010. Hingga kini, banyak spekulasi tentang siapa sebenarnya Nakamoto—apakah individu, kelompok, atau bahkan organisasi?
Meski identitasnya tidak jelas, beberapa fakta tentang profil Satoshi Nakamoto bisa dirangkum:
White Paper Bitcoin: Pada 2008, Nakamoto merilis dokumen berjudul Bitcoin: A Peer-to-Peer Electronic Cash System, yang menjelaskan cara kerja Bitcoin.
Penambangan Awal: Nakamoto diyakini menambang sekitar 1,1 juta Bitcoin pada masa awal, saat kompetisi penambangan masih minim.
Komunikasi Online: Ia aktif di forum seperti Bitcointalk, menggunakan bahasa Inggris yang fasih, tetapi beberapa petunjuk menunjukkan ia mungkin bukan penutur asli.
Menghilang: Nakamoto terakhir berkomunikasi pada 2010, menyerahkan pengembangan Bitcoin kepada komunitas open-source.
Baru-baru ini, sebuah dokumenter dari HBO mengklaim telah mengungkap identitas Nakamoto, menggemparkan dunia kripto. Namun, klaim ini masih diperdebatkan dan belum dikonfirmasi secara resmi.
Daftar kekayaan Satoshi Nakamoto menjadi topik panas seiring melonjaknya harga Bitcoin. Berdasarkan data, Nakamoto diyakini memiliki sekitar 1,1 juta Bitcoin. Dengan harga Bitcoin mencapai lebih dari $118.000 pada Juli 2025, kekayaannya diperkirakan mencapai $129 miliar. Angka ini menempatkannya sebagai salah satu orang terkaya di dunia, bahkan melampaui Michael Dell dan mendekati Warren Buffett.
Nakamoto menambang Bitcoin pada tahun 2009-2010, saat proses penambangan masih mudah dilakukan dengan komputer biasa. Biaya listrik untuk menambang 1 juta Bitcoin saat itu diperkirakan hanya sekitar $3.700, sebuah investasi kecil yang kini bernilai miliaran dolar.
Menariknya, dompet Bitcoin milik Nakamoto belum pernah disentuh sejak 2010. Baru-baru ini, sebuah transfer kecil senilai 0,185 Bitcoin (sekitar Rp300 juta) ke salah satu dompetnya memicu spekulasi. Beberapa menduga ini adalah donasi simbolis, sementara yang lain curiga ada aktivitas lain di baliknya.
Dengan kekayaan $129 miliar, Nakamoto masuk dalam daftar orang terkaya ke-11 dunia pada Juli 2025. Jika harga Bitcoin terus naik hingga $200.000, kekayaannya bisa mencapai $219 miliar, berpotensi menjadikannya orang terkaya kedua di dunia, hanya di bawah Elon Musk.
Hingga kini, identitas Nakamoto masih menjadi teka-teki. Banyak teori bermunculan:
Ada beberapa alasan mengapa Nakamoto memilih anonim:
Bitcoin, ciptaan Nakamoto, telah mengubah cara dunia memandang uang dan teknologi. Blockchain, teknologi di balik Bitcoin, kini digunakan di berbagai industri, dari keuangan hingga logistik. Warisan Nakamoto tidak hanya tentang kekayaan, tetapi juga tentang visi untuk menciptakan sistem keuangan yang bebas dari kendali pihak ketiga.
Satoshi Nakamoto tetap menjadi sosok misterius yang mengubah dunia dengan Bitcoin. Dari profil Satoshi Nakamoto yang penuh teka-teki hingga daftar kekayaan Satoshi Nakamoto yang mencengangkan, kisahnya terus memikat perhatian. Meski identitasnya belum terungkap, warisannya hidup melalui teknologi blockchain dan komunitas kripto yang terus berkembang. Pantau terus perkembangan terbaru tentang Nakamoto, karena misteri ini masih jauh dari selesai. (H-4)
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved