Headline

Pemerintah merevisi berbagai aturan untuk mempermudah investasi.

Fokus

Hingga April 2024, total kewajiban pemerintah tercatat mencapai Rp10.269 triliun.

G20 Digital Innovation Network: Wadah Inovasi Digital Untuk Menjawab Tantangan Global

Mediaindonesia.com
14/9/2022 21:51
G20 Digital Innovation Network: Wadah Inovasi Digital Untuk Menjawab Tantangan Global
Menkominfo Johnny G Plate di ajang G20 Digital Innovation Network(Dok. pribadi)

KEMENTERIAN Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo) menyelenggarakan Digital Innovation Network (DIN) Presidensi G20 Indonesia, dengan mengangkat tema “The Rise of Digital Economy: Post-Pandemic Recovery and Beyond”. Kegiatan ini dilaksanakan secara hibrida di Bali International Convention Center (BICC) The Westin Resort Nusa Dua, Badung, Bali. 

G20 DIN bertujuan menjadi forum premier untuk berbagi pengetahuan, mendorong diskusi, dan membangun kemitraan di antara para pelaku industri dan para pemain inovasi global dengan menghadirkan berbagai sesi termasuk startup pitching, keynote speech, diskusi panel, acara budaya, pertemuan bisnis 1-on-1, dan sesi networking kelas dunia.

Tahun ini, G20 DIN mewadahi pencarian startup paling menjanjikan di lima sektor prioritas, yaitu kesehatan (Healthcare), energi bersih dan energi terbarukan (Green and Renewable Energy), pendidikan dan teknologi (Education Technology), inklusifitas keuangan (Financial Inclusivity), dan rantai pasok barang (Supply Chain) yang dihadiri oleh delegasi negara anggota G20 dan negara undangan, antara lain Argentina, Australia, Brazil, Jerman, India, Indonesia, Jepang, Republik Korea, Mexico, Rusia, Saudi Arabia, Afrika Selatan, Turkiye, Inggris, Amerika, Uni Eropa, Singapura, dan Kamboja. 

Masing-masing negara mengirimkan startup terbaik untuk setiap sektor yang diangkat dalam G20 DIN. Kegiatan ini melibatkan 400 participant dari 42 ventures capital, 55 startup, serta sejumlah policy makers (para pembuat kebijakan bidang digital), dan korporasi yang hadir baik secara fisik maupun virtual.

Digital Innovation Network (DIN) Presidensi G20 Indonesia merupakan inisiatif Indonesia sebagai bentuk kelanjutan pengembangan forum Digital Innovation League (DIL) di Presidensi G20 Italia tahun 2021 yang diikuti sebanyak 100 startup dari 20 negara. 

Para startup melakukan presentasi di hadapan panelis hingga terpilihlah 10 startup terbaik, di mana dua diantaranya adalah Nalagenetics dan Ruangguru yang berasal dari Indonesia.

Rangkaian pelaksanaan DIN diawali acara Welcoming Reception dengan sambutan dari Direktur Jenderal Aplikasi Informatika, Semuel Abrijani Pangerapan yang menyambut kedatangan para delegasi. 

“Kementerian Kominfo mengundang para startup, venture capital, pembuat kebijakan, dan korporasi, yang merupakan pemain kunci yang menciptakan inovasi untuk bersama-sama berbagi etalase ide mereka untuk bisa menjawab tantangan global,” ujar Semuel dalam Welcoming Reception DIN. 

Hari pertama penyelenggaraan G20 DIN Tech Conference, Menteri Komunikasi dan Informatika Johnny G. Plate mengatakan, sejalan dengan laju inovasi digital, valuasi ekonomi digital mencapai 15,5% dari total produk domestik bruto global. Jumlah itu meningkat 2,5 kali lebih cepat dibandingkan 15 tahun terakhir berdasarkan data Bank Dunia pada 2022.

Baca juga : Industri Gim Indonesia kembali Ramaikan Tokyo Game Show 2022

Ia melanjutkan pada 2030, diperkirakan 70% dari penciptaan nilai baru dalam perekonomian akan didasarkan pada model bisnis yang diaktifkan secara digital. 

“Nilai ekonomi digital di Indonesia telah mencapai 70 miliar dolar AS dan akan berkembang hingga 315,5 miliar dolar AS pada 2030, yang mana menunjukkan potensi luar biasa untuk perekonomian Indonesia di masa yang akan datang,” ucap Johnny.

Menkominfo juga mengaku yakin G20 DIN akan menjadi katalis yang penting bagi pertumbuhan ekonomi digital melalui memperbanyak kolaborasi antara startup, modal ventura, dan perusahaan di skala nasional dan internasional. 

Menteri Komunikasi dan Informasi Singapura Josephine Teo yang mengapresiasi penyelenggaraan G20 DIN sebagai wadah jejaring inovasi digital. Dalam kesempatan ini Singapura mengirimkan 12 delegasi eksekutif bisnis yang berkaitan dengan tema G20 DIN.

G20 DIN menghadirkan dua pembicara utama dari perusahaan teknologi terkemuka, seperti Vice President, Engineering and Research Google Yossi Matias, dan Head of Corporate Strategy Zoom Abhisht Arora sebagai pembicara untuk mengangkat isu tentang cara memanfaatkan transformasi digital untuk menghadapi situasi di masa depan yang tidak menentu.

Penyelenggaraan G20 DIN Tech Conference selama dua hari diisi dengan empat sesi diskusi panel, dan lima sesi paralel Startup Pitching di 5 sektor prioritas. Selanjutnya para startup dan perusahaan modal ventura memiliki kesempatan untuk saling bertemu selama pelaksanaan G20 Digital Innovation Network dalam 1-on-1 Business Meeting.

Hari pertama pada sesi panel mendiskusikan mengenai masa depan industri teknologi dari sudut pandang para unicorn startup, dengan narasumber berasal dari dua unicorn startup Indonesia, yaitu Presiden BukaLapak Teddy Oetomo dan Co-founder Traveloka, Albert serta panelis dari perusahaan konsultan global, Rohit Sethi, Senior Principal Kearney.

Setelah diskusi panel, delegasi startup dari negara-negara anggota G20 mempresentasikan inovasi digital mereka untuk menghadapi isu di lima sektor prioritas di hadapan para pakar dunia dalam sesi startup pitching. Indonesia turut aktif berpartisipasi dalam sesi ini dengan mengirimkan delegasi startup untuk setiap sektor, yaitu Nusantics (Healthcare), Xurya (Green and Renewable Energy), Cakap (Education and Technology), Komunal (Financial Inclusivity), dan Simbad (Supply Chain). (RO/OL-7) 



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Ghani Nurcahyadi
Berita Lainnya