Headline
Karhutla berulang terjadi di area konsesi yang sama.
Karhutla berulang terjadi di area konsesi yang sama.
Angka penduduk miskin Maret 2025 adalah yang terendah sepanjang sejarah.
BADAN Penerbangan dan Antariksa Amerika Serikat, NASA, mengumumkan rencana terbarunya untuk mendaratkan kembali astronaut untuk kedua kali ke bulan lewat program Artemis. NASA juga mencari serta meminta beberapa perusahaan ruang angkasa komersial untuk mengajukan usulannya menangani proyek tersebut.
NASA diketahui sudah memiliki kontrak khusus dengan SpaceX yaitu perusahaan Elon Musk untuk menjalankan misi serupa dan ditargetkan bisa rampung pada 2025. Namun ternyata NASA menginginkan ada penyedia jasa lain untuk bisa menerbangkan para astronaut sehingga misi itu bisa optimal.
Pada 2021, SpaceX sudah mendapatkan kontrak tunggal senilai US$2,9 miliar atau setara Rp41,6 triliun dan menjadi satu-satunya perusahaan ruang angkasa komersial yang bermitra dengan NASA karena memiliki penawaran paling terjangkau. Namun tampaknya keinginan NASA untuk mendapatkan dua penyedia layanan penerbangan ke bulan dalam proyek Artemis semakin besar peluangnya setelah kongres Senat di AS menunjukkan secercah dukungan bagi NASA.
Pada Oktober 2021, Komite Peruntukan Senat memperkenalkan RUU yang akan mengarahkan NASA untuk memilih perusahaan kedua untuk mengembangkan pendarat bulan untuk Artemis. Namun sayangnya dalam masa anggaran 2022, NASA tidak mendapatkan kesempatan itu dan justru mendapatkan dana US$1,1 miliar untuk bisa menyelesaikan program Artemisnya.
Untuk itu, memasuki tahapan untuk penganggaran di 2023, NASA tidak ingin kehilangan momentumnya. NASA akhirnya mengumumkan rencana resminya untuk memilih layanan pendaratan bulan dari perusahaan lain selain SpaceX seperti yang dicita-citakan sebelumnya. "Persaingan mengarah pada hasil yang lebih baik dan lebih andal," kata Penanggung jawab NASA Bill Nelson.
Baca juga: Rusia Bikin Rossgram untuk Gantikan Instagram
Baginya, kehadiran kompetisi antarperusahaan membuat rencana pengiriman manusia ke bulan untuk kedua kali bisa berjalan dengan lebih cepat karena bisa mendorong inovasi dan kreativitas. NASA sekarang berencana mengeluarkan draf panggilan untuk proposal pada akhir bulan. Semua perusahaan komersial selain SpaceX akan dapat bersaing dalam kompetisi baru ini untuk mendapatkan kontrak, demikian the Verge, Kamis (24/3). (Ant/OL-14)
China berhasil meluncurkan Chang’e 6 pada 3 Mei 2024 dengan tujuan mengambil sampel batuan di sisi terjauh bulan atau sisi bulan yang tidak terlihat dari bumi
Tiga perusahaan sedang berupaya menyediakan penjelajah Bulan berikutnya milik NASA untuk misi berawak yang direncanakan pada akhir dekade ini.
Jepang berhasil mendaratkan pesawat ruang angkasa SLIM yang dijuluki "Moon Sniper" di permukaan Bulan pada Januari lalu.
Jika berhasil, ini merupakan pendaratan pertama Amerika di permukaan bulan sejak akhir era Apollo lima dekade lalu, dan yang pertama oleh industri swasta.
BADAN Antariksa Jepang atau Japan Aerospace Exploration Agency (JAXA) berhasil melakukan pendaratan pesawat luar angkasa "Moon Sniper" di bulan pada Sabtu, (20/1).
Dengan misi Smart Lander for Investigating Moon (SLIM), Jepang ingin menjadi negara kelima yang melakukan pendaratan lunak (soft landing) yang sangat rumit di permukaan berbatu Bulan.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved