Headline
Pemerintah merevisi berbagai aturan untuk mempermudah investasi.
Hingga April 2024, total kewajiban pemerintah tercatat mencapai Rp10.269 triliun.
BADAN Penerbangan dan Antariksa Amerika Serikat, NASA, mengumumkan rencana terbarunya untuk mendaratkan kembali astronaut untuk kedua kali ke bulan lewat program Artemis. NASA juga mencari serta meminta beberapa perusahaan ruang angkasa komersial untuk mengajukan usulannya menangani proyek tersebut.
NASA diketahui sudah memiliki kontrak khusus dengan SpaceX yaitu perusahaan Elon Musk untuk menjalankan misi serupa dan ditargetkan bisa rampung pada 2025. Namun ternyata NASA menginginkan ada penyedia jasa lain untuk bisa menerbangkan para astronaut sehingga misi itu bisa optimal.
Pada 2021, SpaceX sudah mendapatkan kontrak tunggal senilai US$2,9 miliar atau setara Rp41,6 triliun dan menjadi satu-satunya perusahaan ruang angkasa komersial yang bermitra dengan NASA karena memiliki penawaran paling terjangkau. Namun tampaknya keinginan NASA untuk mendapatkan dua penyedia layanan penerbangan ke bulan dalam proyek Artemis semakin besar peluangnya setelah kongres Senat di AS menunjukkan secercah dukungan bagi NASA.
Pada Oktober 2021, Komite Peruntukan Senat memperkenalkan RUU yang akan mengarahkan NASA untuk memilih perusahaan kedua untuk mengembangkan pendarat bulan untuk Artemis. Namun sayangnya dalam masa anggaran 2022, NASA tidak mendapatkan kesempatan itu dan justru mendapatkan dana US$1,1 miliar untuk bisa menyelesaikan program Artemisnya.
Untuk itu, memasuki tahapan untuk penganggaran di 2023, NASA tidak ingin kehilangan momentumnya. NASA akhirnya mengumumkan rencana resminya untuk memilih layanan pendaratan bulan dari perusahaan lain selain SpaceX seperti yang dicita-citakan sebelumnya. "Persaingan mengarah pada hasil yang lebih baik dan lebih andal," kata Penanggung jawab NASA Bill Nelson.
Baca juga: Rusia Bikin Rossgram untuk Gantikan Instagram
Baginya, kehadiran kompetisi antarperusahaan membuat rencana pengiriman manusia ke bulan untuk kedua kali bisa berjalan dengan lebih cepat karena bisa mendorong inovasi dan kreativitas. NASA sekarang berencana mengeluarkan draf panggilan untuk proposal pada akhir bulan. Semua perusahaan komersial selain SpaceX akan dapat bersaing dalam kompetisi baru ini untuk mendapatkan kontrak, demikian the Verge, Kamis (24/3). (Ant/OL-14)
Mineral besi atau hematit (Fe2O3) terdeteksi ada di lintang tinggi di Bulan.
Israel mencoba untuk menjadi negara ke-empat yang mendarat di bulan.
Belum pernah ada wahana penjelajah yang mendarat di wilayah itu sebelumnya karena banyaknya kendala teknis dan sulitnya medan.
Sekitar setengah abad lalu, pesawat yang membawa Neil Amstrong dkk mendarat di Bulan untuk pertama kalinya.
Belum diketahui kapan Toyota, yang menggandeng JAXA, akan menjalankan misi perjalanan ke Bulan.
Israel menjadi negara ketujuh yang mampu masuk ke dalam orbit bulan.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved