Headline
Hakim mestinya menjatuhkan vonis maksimal.
Talenta penerjemah dan agen sastra sebagai promotor ke penerbit global masih sangat sedikit.
PADA zaman dahulu suku Maya mengorbankan anak-anak mereka dalam tradisi persembahan kepada dewa. Hal itu didapat dari laporan hasil penelitian tim peneliti California State University, AS, baru-baru ini. Dalam pertemuan tahunan Asosiasi Antropolog Fisika Amerika pada 15 April lalu, bioarkeolog Michael Prout melaporkan penemuan sekitar 9.566 tulang manusia, fragmen tulang, dan gigi di sebuah gua bawah tanah di Meksiko Selatan yang dikumpulkan selama 2008-2010. Tulang-tulang tersebut diperkirakan merupakan milik manusia berumur 4-10 tahun. Namun, karena tulang-tulang tersebut telah terfragmentasi, sulit untuk menentukan banyaknya individu pemilik tulang tersebut.
Tulang-tulang itu diduga merupakan tulang-tulang manusia yang dikorbankan suku Maya kuno kepada Dewa Hujan, Air, dan Petir yang disebut Chaac dalam tradisi persembahan. Analisis radiokarbon tulang menunjukkan suku Maya kuno menyimpan sejumlah tubuh manusia di dalam gua selama 1.500 tahun. Hal itu dimulai sejak awal peradaban suku Maya kuno, sekitar 3.000 tahun yang lalu. Setidaknya sekitar 100 mayat, yang sebagian besar mayat anak-anak, ditempatkan di bagian terdalam gua yang gelap dan dekat dengan sungai bawah tanah. Tempat itu diyakini sebagai tempat suci untuk persembahan kepada Chaac.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved