Headline
RI dan Uni Eropa menyepakati seluruh poin perjanjian
Indonesia memiliki banyak potensi dan kekuatan sebagai daya tawar dalam negosiasi.
TIKTOK merupakan aplikasi yang paling banyak diunduh pada tahun lalu, mengalahkan Facebook. Hal itu dlansir pelacak pasar aplikasi, Annie, Selasa (10/8).
Aplikasi video asal Tiongkok itu tetap populer meski ada upaya dari mantan Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump untuk melarangnya atau memaksanya dijual ke investor asal 'Negeri Paman Sam' itu.
Tiktok, yang dimiliki oleh perusahaan asal Tiongkok ByteDance, diyakini memiliki 1 miliar pengguna di dunia, termasuk lebih dari 100 juta pengguna di AS.
Baca juga: Dukung Gaya Hidup Digital, Indosat Ooredoo Hadirkan Kanal Pembayaran Baru
Aplikasi berbagi video pendek itu populer di antara para pengguna ponsel yang berusia muda.
Presiden AS Joe Biden, Juni lalu, mencabut perintah eksekutif dari pendahulunya yang ingin melarang Tiktok dan WeChat di pasar AS dengan alasan keamanan nasional namun memerintahkan dilakukan evaluasi mengenai risiko dari aplikasi milik asing di negara itu.
Meski dihantui kontroversi politik, Tiktok sukses naik dari peringkat empat aplikasi paling banyak diunduh pada 2019 ke posisi puncak pada tahun lalu.
Tiktok melewati Facebook, Facebook Messenger, dan WhatsApp untuk menjadi aplikasi yang paling banyak diunduh.
Popularitas Tiktok menyebabkan Instagram, yang dimiliki Facebook, menghadirkan fitur video.
Bulan lalu, dalam upaya mengalahkan pesaing-pesaingnya, Tiktok mengizinkan penggunanya untuk mengunggah video berdurasi hingga 3 menit, tiga kali lipat dari batas durasi sebelumnya. (AFP/OL-1)
TikTok sangat populer di kalangan remaja dan dewasa muda karena kontennya yang kreatif, menghibur, dan cepat viral.
Aura Farming menjadi viral di TikTok berkat aksi bocah penari Pacu Jalur dari Riau. Simak arti Aura Farming dan kisah viralnya yang mendunia!
Ingin olahraga mudah yang bisa bantu diet? Pelajari teknik latihan 12-3-30 yang sedang tren dan cocok untuk pemula.
TIKTOK dikabarkan akan membuat aplikasi baru untuk pengguna di Amerika Serikat (AS), hal itu dilakukan imbas peraturan pemerintah AS yang melarang aplikasi asal Tiongkok itu beroperasi.
PEMERINTAH Tiongkok memilih untuk tidak menanggapi secara langsung pernyataan Presiden Amerika Serikat, Donald Trump.
ByteDance, perusahaan induk Tiktok asal Tiongkok yang memiliki aplikasi video pendek populer tersebut, dilaporkan tengah mengembangkan aplikasi alternatif khusus untuk pasar AS.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved