Headline
RI dan Uni Eropa menyepakati seluruh poin perjanjian
Indonesia memiliki banyak potensi dan kekuatan sebagai daya tawar dalam negosiasi.
YOUTUBE, Selasa (25/8), menyatakan penghapusan video melonjak pada kuartal kedua tahun ini. Hal tersebut karena perusahaan lebih mengandalkan perangkat lunak untuk menegakkan aturan konten guna melindungi para pekerja dari pandemi.
Sedikitnya lebih dari 11,4 juta video ditarik dari platform daring populer ini. Angka tersebut berarti hampir dua kali lipat dari jumlah yang dihapus dalam tiga bulan pertama tahun ini dan memecahkan rekor kuartalan baru untuk perusahaan milik Google tersebut
"Ketika memperhitungkan kapasitas peninjauan manusia yang sangat berkurang karena covid-19, kami dipaksa membuat pilihan antara potensi di bawah penegakan atau potensi penegakan berlebihan," kata YouTube dalam sebuah postingan blog yang menampilkan angka penegakan terbaru.
Baca juga: TikTok Hapus 380 Ribu Video Berkonten Kebencian di AS
Situs streaming video tersebut mengatakan memilih menyebarkan jaring yang lebih luas. Dengan itu, sebagian besar konten yang berpotensi membahayakan komunitas akan segera dihapus.
YouTube juga mencurahkan sumber daya tambahan untuk meninjau banding penghapusan, yang berlipat ganda dari kuartal sebelumnya tetapi tetap kurang dari 3% dari total.
Untuk keputusan tentang penghapusan konten seperti ekstremisme kekerasan dan keamanan anak, YouTube menoleransi tingkat akurasi yang lebih rendah. Ini mengakibatkan tiga kali lipat jumlah video yang ditarik karena melanggar aturan tersebut.
Sekitar sepertiga dari semua video yang dihapus pada kuartal tersebut dilakukan karena membahayakan keselamatan anak, seperti konten dare atau challenge dengan melakukan hal-hal yang dapat menyakiti mereka.
Sementara 28% lainnya dari video yang dihapus melanggar aturan terhadap spam, penipuan, dan konten menyesatkan, menurut laporan itu.
"Kami terus meningkatkan keakuratan sistem kami dan karena peninjau dapat kembali bekerja, kami menerapkannya ke area dengan dampak tertinggi," pungkasnya. (AFP/OL-1)
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved