Headline

Gencatan senjata diharapkan mengakhiri perang yang sudah berlangsung 12 hari.

Fokus

Kehadiran PLTMG Luwuk mampu menghemat ratusan miliar rupiah dari pengurangan pembelian BBM.

Taiwan Melawan Kecanduan Buah Pinang

AFP/CNN/hNF/l-2
07/10/2017 06:11
Taiwan Melawan Kecanduan Buah Pinang
(Sumber: Healthline.com/encyclopedia of life/WHO)

BEBERAPA waktu belakangan pemerintah Taiwan berusaha menghilangkan pohon pinang dari wilayah mereka. Bahkan, masyarakat yang menebang pohon pinang dan mengganti dengan tanaman lain di kebun mereka diberi insentif.

Program tersebut dilakukan pemerintah Taiwan untuk mengurangi ketersediaan buah pinang yang merupakan karsinogen yang dapat menyebabkan kanker mulut.

Padahal, kegiatan mengunyah buah pinang sudah menjadi kebiasaan bagi masyarakat lokal. Hal tersebut terlihat dari masih banyaknya kios di pinggir jalan di seantero wilayah tersebut yang menjajakan buah tersebut.

Bahkan, di beberapa daerah, buah tersebut dijual perempuan berpakaian seksi yang membuat campuran buah pinang tersebut sendiri.

Mengunyah buah pinang bukanlah hal baru di Taiwan. Kebiasaan tersebut sudah berlangsung lama. Cara mengunyah buah tersebut ialah membelah dua, diberi perasan jeruk nipis, kemudian digulung dengan daun sirih.

Kementerian Kesehatan Taiwan mengatakan para pengunyah pinang dan sirih berisiko terkena kanker mulut 28 kali lebih besar daripada biasanya. Sebuah penelitian pada 2003 juga telah menyatakan buah pinang sebagai karsinogen terkait dengan kanker mulut.

Buah pinang diketahui biasa dikonsumsi para pekerja di Taiwan untuk menjaga kebugaran dan menstimulasi stamina tubuh.

Namun, meskipun sudah ada usaha pemerintah untuk mengendalikan produksi dan penggunaan buah pinang, juru kampanye program tersebut menyatakan masih sedikitnya kesadaran terkait akibat yang ditimbulkan konsumsi pinang.

Mantan pecandu Chen Yung-an menyatakan awalnya ia tidak percaya terhadap perkataan dokternya yang mendiagnosis ia memiliki tanda awal kanker mulut sekitar dua dekade lalu.

"Saya tidak berpikir itu mungkin terjadi, orang lain mengunyahnya bertahun-tahun dan tidak ada yang terjadi pada mereka," ujar Chen yang telah melakukan pengangkatan tumor di mulutnya tiga tahun lalu.

Chen menyatakan di desanya buah tersebut adalah hal yang biasa dan mengunyahnya sudah menjadi kebiasaan sehari-hari. Namun, sekarang ia sadar setelah tumor tersebut merenggut rahang kanannya.

Manajer proyek LSM layanan rehabilitasi penderita kanker mulut Sunshine Social Welfare Foundation Chuang Li-chen mengatakan penyakit tersebut bisa berkembang selama 10 hingga 20 tahun yang mana membuat penderitanya tidak menyadari dengan cepat.

Meskipun pengendalian produksi buah pinang diperlukan, penghidupan petani dan pedagang juga perlu menjadi perhatian pemerintah. Perlu lebih banyak koordinasi sektor pendidikan, pertanian, dan ekonomi untuk menyukseskan hal tersebut.



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya