Headline

Setelah melakoni tenis dan olahraga di gym, aktor Christoffer Nelwan kini juga kerajingan padel.

Fokus

Keputusan FIFA dianggap lebih berpihak pada nilai komersial ketimbang kualitas kompetisi.

Bosch Abaikan Hak Konsumen

Ita Luthfia
30/11/2016 02:47
Bosch Abaikan Hak Konsumen
(THINKSTOCK)

PADA 4 Juli 2016 saya ke Best Denki Pacific Place dengan tujuan membeli mesin cuci dan mesin pengering (dryer) untuk keperluan sendiri sekaligus merintis usaha laundry. Semula saya mencari merek E, tetapi sales yang melayani (berinisial H) terus mengarahkan ke merek Bosch.

Ketika saya tanya apakah karena dia sales Bosch, jawabnya, "Bukan, saya sales Best Denki!"

Saya kemudian menjelaskan ke H spek produk yang dibutuhkan, tujuan penggunaan, dan kondisi daya listrik di rumah saya 1.300 watt. Setelah saya bertanya cukup detail, H tetap mengarahkan saya agar membeli mesin cuci dan dryer Bosch tipe terbaru, WAT24480ID dan WTB86200ID. Diyakinkannya bahwa kedua produk tersebut cocok untuk pemakaian rumah tangga dan laundry dengan konsumsi listrik mulai 400 watt hingga 1.600 watt (H menuliskannya di brosur yang saya simpan sampai sekarang).

Akhirnya saya membeli kedua produk tersebut dengan harga total Rp18,8 juta. Pada 13 Juli pagi barang dikirim. Petugas instalasi Bosch berinisial A kemudian datang menyusul sore harinya.

Sungguh mengejutkan, A menyatakan tidak dapat melakukan instalasi dan demo produk karena membutuhkan daya listrik sekitar 2.000 watt. Dryer sama sekali tidak bisa dicoba karena butuh daya listrik 2.200 watt-2.800 watt, sedangkan mesin cuci dicoba dengan memilih menu yang bisa dijalankan dengan daya listrik di kisaran 1.000 watt. A tidak bisa membantu banyak karena faktanya saya telah dibohongi sales H.

A pun menjelaskan produk yang saya beli tidak diperbolehkan untuk usaha laundry. Keesokan harinya saya menyampaikan komplain ke sales H. Semula dia berkelit, tetapi dengan bukti-bukti yang saya punya dia mengaku telah melakukan kesalahan besar. Disebutkannya bahwa pihak Best Denki dan Bosch tidak bisa cancel barang, tidak bisa void transaksi BCA Card, tanggung jawab diserahkan kepada H. Atasan H atau wakil manajemen Bosch tidak pernah menghubungi saya dan hanya menyuruh H meminta saya agar tambah daya listrik saja.

Sebuah solusi yang sangat egois dan tidak menunjukkan attitude pebisnis yang berkelas. H menyatakan akan ikut menanggung biaya tambah daya. Saya beritahukan info dari PLN biayanya berkisar Rp3,3 juta-Rp4 juta. H malah menuduh saya akan memeras dia. Luar biasa Bosch!

Hingga saya menulis surat ini, tidak ada sedikit pun iktikad baik yang ditunjukkan Bosch untuk mempertanggungjawabkan 'aksi penipuan' dan menunjukkan tanggung jawab moralnya. Upaya menyampaikan keluhan kepada manajemen Bosch pada awal November 2016 juga tidak direspons. Bosch tidak peduli produk yang saya beli rendah manfaat dan menjadi barang yang tidak produktif. Hati-hati dengan merek ternama karena belum tentu mengedepankan integritas, tanggung jawab, pelayanan, dan menghargai hak-hak konsumennya.


Ita Luthfia
Jakarta



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Zen
Berita Lainnya