Headline
Tidak ada solusi militer yang bisa atasi konflik Israel-Iran.
Para pelaku usaha logistik baik domestik maupun internasional khawatir peningkatan konflik Timur Tengah.
JALUR kereta rel listrik (KRL) rute Bekasi merupakan jalur sial jika dibandingkan dengan jalur kereta api lainnya seperti jalur Bogor atau Tangerang. Mengapa? Jalur KRL harus berhadapan dengan rute kereta api jarak jauh (KAJJ) yang menggunakan rel kereta api yang sama.
Saya sebagai pengguna KRL jalur Bekasi sering mengalami kejadian kereta terpaksa berhenti dan menunggu di Stasiun Cakung atau menjelang Stasiun Jatinegara karena ada KAJJ yang lewat. Hal itu tentu saja mengganggu perjalanan KRL karena waktu tempuh harus lebih lama lagi. Selain itu, gerbong KRL Bekasi penuh dengan penumpang yang menumpuk.
Kondisi itu diperkirakan semakin parah dengan adanya rencana uji coba kereta bandara.
Pemerintah memang saat ini tengah menyiapkan infrastruktur double double track (DDT). Diperkirakan, pada 2019 jalur tersebut siap digunakan. Bagaimana nasib kami penumpang KRL jalur Bekasi? Sebelum DDT siap, pengguna KRL jalur Bekasi akan 'dikalahkan', baik oleh KAJJ maupun kereta bandara (jika dijalankan hingga Bekasi).
Penambahan rute baru itu sudah pasti akan berpengaruh terhadap jadwal perjalanan KRL. Kabarnya, akan ada jadwal perjalanan KRL yang bakal dihilangkan/dibatalkan.
Saya tidak bisa membayangkan betapa kacaunya jadwal KRL dan betapa penuhnya KRL pada jam sibuk ketika pagi dan sore/malam hari.
Dengan melihat kondisi tersebut, pemerintah perlu mencari solusi untuk mengatasi keterlambatan yang ditimbulkan akibat uji coba kereta bandara. Jangan sampai tujuan pemerintah untuk meningkatkan minat masyarakat untuk menggunakan jasa angkutan umum gagal gara-gara mereka kembali menggunakan kendaraan pribadi akibat perjalanan KRL yang lebih lama ketimbang menggunakan kendaraan pribadi.
Anisa
Bekasi Barat
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved