Headline

Reformasi di sisi penerimaan negara tetap dilakukan

Fokus

Operasi yang tertunda karena kendala biaya membuat kerusakan katup jantung Windy semakin parah

Porto Usik Rekor Apik Juventus

Satria Sakti Utama
14/3/2017 00:45
Porto Usik Rekor Apik Juventus
(AP/SERGEI CHUZAVKOV)

PORTO punya pekerjaan rumah yang berat untuk membalas kekalahan 0-2 di Estadio Do Dragao dalam pertemuan kedua melawan Juventus di Juventus Stadium Rabu (15/3) dini hari nanti jika ingin melenggang ke perempat final Liga Champions.

Namun, sejarah tidak pernah mencatat tim di Liga Champions yang mampu bangkit dari kekalahan kandang dengan defisit dua gol.

Ditambah hanya dua tim yang mampu bangkit setelah kalah dengan selisih satu gol saja di kandang sendiri selama 25 tahun terakhir.

Tim pertama yakni Ajax Amsterdam saat menaklukkan Panathinaikos di semifinal musim 1995/1996 dan Inter Milan saat menghentikan perlawan Bayern Muenchen di babak 16 besar pada Liga Champions 2010/2011 lalu.

Di lain pihak, Juventus punya rekor luar biasa di kandang sendiri.

Juara bertahan Seri A itu tidak pernah kalah di depan pendukung sendiri sejak kalah 0-1 dari Udinese, Agustus 2015.

Juve tidak pernah kalah sepanjang 45 pertandingan kandang di semua ajang.

Khusus di pentas Eropa, 'si Nyonya Tua' juga tidak mencicipi pil pahit dalam 20 pertandingan terakhir.

Meskipun demikian, kiper Porto Iker Casillas masih berharap keajaib-an bagi timnya seperti halnya Barcelona membalas dengan kemenangan 6-1 atas PSG di leg kedua.

Itu dilakukan Barca setelah dilumat PSG 4-0. Bedanya Barca melakukan pemba-lasan itu di kandang sendiri.

"Kami tahu ini akan sulit bagi kami setelah hasil di pertemuan pertama. Tapi banyak hal terjadi di sepak bola. Kami harus melihat semua," ungkap eks penjaga mistar Real Madrid itu di akun media sosialnya.

Di kubu Juventus, kendati kekalahan dengan selisih satu gol tetap bakal meloloskan mereka, bek Dani Alves tidak ingin timnya membuat kesalahan.

"Tidak ada waktu untuk beristirahat setelah Milan, tapi kami tidak ingin beristirahat. Kami tidak sabar menunggu pertandingan selanjutnya dan mengamankan undian perempat final," jelas mantan bek Barcelona itu.

Sevilla gundah

Di laga lain, Sevilla tengah diserang kegundahan jelang berkunjung ke King Power Stadium--markas Leicester City--dalam leg kedua babak 16 besar Liga Champions, dini hari nanti.

Tim yang dinakhodai Jorge Sampaoli itu sedang dalam kewaspadaan penuh menghadapi Leicester City yang seperti bereinkarnasi.

Laju buruk sepanjang musim the Foxes--julukan Leicester--seakan hilang seketika pascapemecatan pelatih Claudio Ranieri akhir Februari lalu.

Craig Shakespeare yang ditunjuk sebagai pelatih sementara langsung mempersembahkan dua kemenangan beruntun dari Hull City dan Liverpool dengan skor sama 3-1.

Plus performa menjanjikan dua punggawa, yakni Jamie Vardy dan Riyad Mahrez.

"Kami ingin menyakinkan masih memiliki peluang. Kami dapat berharap lolos ke perempat final," tukas Jamie Vardy.

Sampaoli pun tidak menampik modal kemenangan 2-1 di pertemuan pertama terlalu riskan.

"Kami harus memodifikasi rencana kami. Leicester telah menunjukkan kebangkitan moral. Secara tim mereka lebih berbahaya ketimbang tahun lalu," tukas Sampaoli.
(UEFA/AFP/football-italia/R-1)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Msyaifullah
Berita Lainnya