Headline
Presiden Prabowo resmikan 80.000 Koperasi Merah Putih di seluruh Indonesia.
Presiden Prabowo resmikan 80.000 Koperasi Merah Putih di seluruh Indonesia.
PSSI terus mempertimbangkan matang-matang sebelum menentukan satu nama pelatih asing untuk menakhodai timnas Indonesia.
Hingga kini, ada dua nama pelatih asing, Luis Fernandez dan Luis Milla Aspas, yang disebut-sebut sedang dalam penilaian akhir PSSI.
Akan tetapi, Ketua Umum PSSI Edy Rahmayadi hingga tadi malam belum juga mau membocorkan siapa pelatih yang ditunjuk.
"Sampai saat ini belum ada. Yang pasti akan kita putuskan secepatnya," ujar Edy kemarin di sela Kongres Tahunan PSSI di Bandung, Jawa Barat.
Sebelumnya, nama Fernandez, pelatih asal Prancis kelahiran Spanyol, disebut menjadi kandidat utama. Namun, belakangan nama Luis Milla yang asal Spanyol mencuat.
Belum pastinya penentuan pelatih yang diproyeksikan untuk timnas senior dan U-22 itu disebabkan masih alotnya negosiasi.
Wakil Ketua Umum PSSI Joko Driyono menyebut kedua pelatih tersebut ini telah bersedia menukangi timnas 'Garuda'.
"Mereka telah bersedia. Namun, masih ada beberapa persyaratan yang mereka minta dan kami perlu diskusikan," jelasnya.
Jika menilik kebutuhan untuk mengejar prestasi seperti yang ditargetkan PSSI, Fernandez sebenarnya lebih memiliki potensi menjanjikan.
Selain berpengalaman memimpin sejumlah klub besar Eropa seperti PSG, ia mampu mempersembahkan sejumlah trofi bergengsi.
Sementara itu, Milla lebih banyak berkutat dengan kepelatihan kelompok umur di timnas Spanyol.
Mantan punggawa Barcelona dan Real Madrid itu pernah dipercaya mengarsiteki tim muda La Furia Roja, julukan timnas Spanyol--mulai U-19, U-20, hingga U-23.
Prestasi terbaiknya ialah mengunci runner-up Piala Eropa U-19, 2010 silam.
Namun, kapasitas pelatih berusia 50 tahun itu sempat sedikit tercoreng saat menangani Real Zaragoza.
Pasalnya Milla hanya memimpin selama empat bulan dan dipecat setelah menelan enam kekalahan beruntun.
Ketika menanggapi rumor pelatih asing untuk timnas Indonesia, mantan pemain timnas Indonesia Aji Santoso menyambut positif hal itu.
Namun, pelatih Arema FC itu memberikan saran agar posisi asisten pelatih diisi sosok-sosok lokal.
"Tidak apa-apa pelatih asing, tapi asisten pelatihnya ya dari lokal saja agar ada transfer ilmu sehingga nantinya pelatih Indonesia tersebut dapat menularkan ilmunya untuk perkembangan sepak bola nasional," jelasnya.
Kelompok umur
Selain pelatih timnas senior, Edy menyebut opsi untuk pelatih-pelatih yang akan ditugasi memimpin timnas Indonesia kelompok umur.
Dari proyeksi timnas U-19 terdapat nama pelatih Bali United Indra Sjafri yang sebelumnya sukses memboyong gelar Piala AFF U-19 pada 2013 silam.
Jika gagal mendapatkan Indra, PSSI memiliki opsi mantan asisten pelatih timnas Indonesia Wolfgang Pikal.
Pikal dinilai cocok karena mampu membuat Indonesia dua kali mencapai babak final di Piala AFF saat ia ikut campur tangan, yakni Piala AFF 2010 dan 2016 lalu.
Di samping itu, PSSI juga masih menimbang dua opsi antara Rudy Eka Priambada dan Fakhri Husaini untuk melatih timnas Indonesia U-15.
"Kami saat ini masih memiliki dua kandidat yang akan bersaing di kategori masing-masing untuk pelatih timnas. Nanti kami akan memilih di antara para kandidat itu," ujar Edy. (R-2)
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved