Headline

Sedikitnya 30% penggilingan gabah di Jawa Tengah menutup operasional.

Garuda Ingin Perawan di Kandang

Maggie Nuansa Mahardika
01/12/2016 02:17
Garuda Ingin Perawan di Kandang
(ANTARA/Yulius Satria Wijaya)

HASIL di leg pertama semifinal Piala AFF 2016 melawan Vietnam akhir pekan ini akan menjadi kunci penting timnas Indonesia untuk bisa melangkah ke partai puncak.

Kemenangan akan membuat beban Boaz Salosa dan kawan-kawan saat harus bermain di Vietnam sedikit lebih ringan.

"Ketika Anda bermain di leg pertama, sangat penting agar tidak kebobolan. Bermain di kandang sendiri menang 1-0 sudah bagus untuk menjaga peluang," ungkap pelatih timnas Indonesia, Alfred Riedl, kemarin.

Melihat catatan pertemuan dengan Vietnam, kemenangan bukan menjadi hal mustahil yang bisa didapat Indonesia.

Dari 20 kali ber-hadapan dengan Vietnam, Indonesia menang 7 kali, 8 kali imbang, dan 5 kali kalah.

Dalam 20 pertandingan tersebut, Indonesia mampu 26 kali menjebol gawang Vietnam dan kebobolan 22 kali.

Namun, pelatih asal Austria itu sadar mengalahkan Vietnam bukan pekerjaan mudah.

Pemain Indonesia dipastikan harus bekerja keras untuk bisa menundukkan the Golden Stars, julukan timnas Vietnam.

Meningkatkan ketangguhan lini belakang menjadi salah satu hal yang dilakukan Riedl. Dalam latihan di Stadion Pakansari, Cibinong, Bogor, Riedl menekankan latihan taktik bertahan.

Pekerjaan rumah Riedl untuk membenahi barisan pertahanan skuat asuhannya makin berat dengan absennya Yanto Basna dan Fachruddin Ariyanto.

Dua andalan lini pertahanan Indonesia itu dipastikan absen akibat akumulasi kartu kuning.

Untuk mengisi tempat yang ditinggalkan Basna dan Fachruddin, Riedl memiliki opsi memainkan Gunawan Dwi Cahyo, Hansamu Yama, dan Manahati Lestusen. Menurut Riedl, ketiganya memiliki kesempatan yang sama untuk dimainkan.

"Namun, saya belum memutuskan siapa yang akan tampil di pertandingan nanti," jelasnya.

Menurut Riedl, Vietnam patut diwaspadai karena merupakan tim yang secara keseluruhan tidak memiliki kelemahan.

Di tiga laga penyisihan Grup B, Vietnam menyapu bersih kemenangan.

"Kemampuan dalam pertahanan dan menyerang sama-sama bagus. Kami harus bermain dengan baik secara tim dan memanfaatkan peluang mengalahkan mereka untuk terus ke final," kata Riedl.


Kritik soal tiket

Sistem penjualan online tiket laga Indonesia kontra Vietnam menuai kritik.

Para suporter yang ingin memberikan dukungan langsung ke Stadion Pakansari mengakui kesulitan mengakses situs Kiostix.com yang menjual tiket laga tersebut.

Tidak hanya soal sistem pembelian, harga tiket yang ditetapkan dinilai juga terlalu mahal.

Oleh PSSI, tiket termurah dibanderol dengan harga Rp100 ribu.

Persoalan tiket tersebut mendapat perhatian Menteri Pemuda dan Olahraga Imam Nahrawi.

Menurut Imam, persoalan tiket itu jangan dianggap remeh.

Ia menegaskan PSSI tidak boleh sembarangan menentukan harga tiket dan menentukan vendor penjualan tiket.

"Sudah banyak keluhan soal akses tiket, belum lagi soal penukaran nantinya. Pastikan tidak ada oknum yang bermain-main dalam distribusi tiket," tegas Imam. (R-2)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Zen
Berita Lainnya