Headline

Manggala Agni yang dibentuk 2002 kini tersebar di 34 daerah operasi di wilayah rawan karhutla Sumatra, Sulawesi, dan Kalimantan.

Fokus

Sejak era Edo (1603-1868), beras bagi Jepang sudah menjadi simbol kemakmuran.

Demi Keamanan,Satpam pun Menenteng Shotgun

Satria Sakti Utama Wartawan Media Indonesia
22/11/2016 01:00
Demi Keamanan,Satpam pun Menenteng Shotgun
(MI/Susanto)

ISU keamanan memang menjadi problem pemerintah Fili-pina selama ini.

Peredaran narkoba dan kejahatan menggunakan senjata api seperti makanan sehari-hari di negeri lumbung padi' ini.

Tidak ayal di Filipina, khususnya Manila, satuan pengamanan (satpam) pun dipercaya menenteng senjata laras panjang.

Lebih garang lagi karena senjatanya yang ditenteng itu berjenis shotgun.

Tentu, orang Indonesia yang berkunjung di Filipina dan melihat hal tersebut akan keheranan.

Pasalnya di Indonesia, satpam hanya dipersenjatai dengan tongkat.

Tidak jarang juga bertubuh tambun dan dipertanyakan kemampuannya melawan penjahat.

Seorang petugas keamanan bernama Victor Smilles yang bertugas di The B Hotel di Quezon City menyebut tidak semua petugas pengamanan dapat memegang senjata.

Hanya petugas pengamanan yang punya lisensi dan pelatihan khusus dari pemerintah yang diperbolehkan membawa senjata tersebut.

"Kami bukan polisi. Kami petugas keamanan dan harus punya lisensi khusus, tidak bisa sembarang. Setiap bulan Januari kami rutin melakukan latihan," tutur Victor, Senin (21/11).

Sampai saat ini, Victor mengaku belum pernah menggunakan senjata apinya untuk menangkal kejahatan.

"Belum pernah sejauh ini. Tapi di Manila memang sangat riskan," imbuhnya.

Maraknya kejahatan dengan menggunakan senjata api di Filipina tidak lain karena kebijakan pemerintah yang tidak melarang jual beli senjata api.

Toko penjual senjata api pun tersebar di Manila seperti Shooters atau Lock n Load.

Untuk senjata laras pendek berkaliber 40 S&W dengan kapasitas 15 peluru dihargai 40 ribu peso atau senilai Rp10,7 juta.

Ditambah lagi pasar gelap jual beli senjata juga marak di Filipina.

Kawasan Metro Manila, Makati City, disebut daerah yang paling aman jika dibandingkan dengan daerah-daerah lain.

Makati City merupakan kawasan bisnis di pusat Kota Manila yang diisi para ekspatriat dari luar negeri.

"Makati City itu paling aman dan kebanyakan orang-orang asing malas jika beraktivitas di luar di Makati. Alasannya, keluar dari Makati akan terasa timpang sekali ekonominya," tutur Nadia, pekerja asal Indonesia. (R-1)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Msyaifullah
Berita Lainnya