Headline
Manggala Agni yang dibentuk 2002 kini tersebar di 34 daerah operasi di wilayah rawan karhutla Sumatra, Sulawesi, dan Kalimantan.
Manggala Agni yang dibentuk 2002 kini tersebar di 34 daerah operasi di wilayah rawan karhutla Sumatra, Sulawesi, dan Kalimantan.
Sejak era Edo (1603-1868), beras bagi Jepang sudah menjadi simbol kemakmuran.
MAYORITAS pemilik hak suara PSSI memang sudah sejak lama merapatkan barisan dan menyatukan visi dengan membentuk Kelompok 85 (K-85). Kabar terakhir menyebut kekuatan K-85 kini mencapai 92 suara menjelang kongres pemilihan PSSI, hari ini. Itu berarti hanya tersisa 15 suara yang ada di luar lingkaran kelompok pendukung Panglima Komando Angkatan Darat Strategis (Pangkostrad) Letjen Edy Rahmayadi sebagai ketua umum PSSI periode 2016-2020. Gerbong besar itu tentu rawan diguncang untuk berpaling ke calon lain.
Namun, juru bicara K-85 Gusti Randa memastikan soliditas kelompok yang mengusung Edy Rahmayadi menjadi PSSI 1 masih terjaga. Itu dibuktikan dengan kabar berkumpulnya 91 pemilik hak suara untuk melakukan konsolidasi menjelang kongres pemilihan di Bumi Marinir, Cilandak, Jakarta, Rabu (9/11). Satu pemilik suara tidak hadir, yakni Asosiasi Provinsi Jawa Timur, tapi telah menyatakan siap mendukung Edy Rahmayadi. "Ini barusan kita selesai konsolidasi. Ini untuk menghitung kembali jumlah voters yang hadir. Kemudian yang paling penting besok kan ada voting (pemungutan suara), jadi itu yang dikonsolidasikan, seperti apakah votingnya, mekanismenya seperti apa. Itu kita antisipasi," tukas mantan anggota Komite Eksekutif (Exco) PSSI itu.
Perihal paket wakil ketua umum, Gusti merujuk duet Dirut PT Gelora Trisula Semesta (PT GTS) Joko Driyono dan CEO Arema Cronus Iwan Budianto. Akan tetapi, kesolidan K-85 diragukan Pelaksana Tugas (Plt) Ketua Asprov Sulawesi Selatan Alwi Kattu. Menurutnya, sebagian pemilik hak suara menunggu situasi yang berkembang sembari bergabung ke kelompok mayoritas.
Alwi Kattu menyebut anggota K-85 akan menyeberang ke calon lain seperti pengusaha asal Makassar Erwin Aksa atau mantan Panglima TNI Jenderal (Purn) Moeldoko. Selain itu, ada calon ketua umum lain, yakni Kurniawan Dwi Yulianto, Sarman, Tony Aprilani, Eddy Rumpoko, Djohar Arifin Husin, dan Bernhard Limbong. Sehari sebelumnya, Edy Rahma-yadi optimistis dukungan bakal bulat dari K-85 dengan 92 pemilik hak suara. Jumlah yang bakal mengantarnya menjadi orang nomor satu di PSSI untuk empat tahun mendatang. "Sudah 92 orang yang menyampaikan mandat ke saya," tukas Edy.
Tidak gentar
Calon ketua umum Kurniawan Dwi Yulianto tidak gentar dengan lahirnya dua kubu besar yang mendominasi pertarungan PSSI 1. Meskipun hanya berpeluang kecil mengamankan posisi tersebut, si Kurus sapaan Kurniawan enggan ambil pusing. Ia akan legawa jika akhirnya harus kalah. "Saya tidak ingin memikirkan kandidat lain. Hanya berpikir dan membicarakan memajukan sepak bola kita. Saya mau normal saja, tidak ada rekayasa," jelas salah satu striker terbaik yang pernah dimiliki Indonesia itu.
Pada kongres pemilihan PSSI kali ini juga bakal memilih satu anggota komite eksekutif perempuan. Ada enam kandidat yang bakal berebut posisi itu, yaitu Esty Puji Lestari, Papat Yunisal, Diza Rasyid Ali, Eva Dwiana, Pinky Hidayati, dan Vivin Cahyani. Esty, 38, merupakan satu-satunya perempuan yang memiliki klub profesional di Indonesia, yakni klub Divisi Utama Persijap Jepara.
Ia pun kini aktif mengembangkan sepak bola wanita, Persijap Kartini, yang diperkenalkan 6 November lalu. Sementara itu kelompok Bonek, pendukung Persebaya Surabaya, datang ke Jakarta menuntut pemulihan nama klub kebanggaan Kota Pahlawan itu. Pihak PSSI menyatakan pemulihan Persebaya masuk salah satu agenda kongres. (R-1)
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved