Headline
Pemerintah merevisi berbagai aturan untuk mempermudah investasi.
Hingga April 2024, total kewajiban pemerintah tercatat mencapai Rp10.269 triliun.
KEENGGANAN Gareth Southgate memainkan Phil Foden saat Inggris bermain imbang 0-0 melawan Amerika Serikat (AS) telah memberi tekanan kepada manajer The Three Lions itu jelang laga penentuan Grup B Piala Dunia 2022 melawan Wales.
Saat Inggris bekerja keras membuka pertahanan AS yang sangat baik di Stadion Al Bayt, Sabtu (26/11) dini hari WIB, Southgate memilih Jack Grealish dan Marcus Rashford untuk memberi perubahan pada lini serang mereka.
Dan, untuk kedua kalinya secara beruntun di laga Piala Dunia, Foden hanya menghangatkan bangku cadangan.
Baca juga: Ditahan Imbang AS, Southgate Tuai Kritikan
Setelah tampil singkat selama 19 menit ketika memenangi laga melawan Iran 6-2, Foden seakan merasa dirinya tidak berguna di bangku cadangan ketika timnya tampil lesu melawan AS.
Southgate lebih senang memasang Mason Mount di belakang striker Harry Kane, dengan Bukayo Saka pada lini serang kanan dan Raheem Sterling pada sisi kiri.
Meskipun kritik yang muncul dari para fan dan pundit soal pengasingan sang pemain 22 tahun itu diredam kala Inggris menghancurkan Iran, sorotan yang lebih keras tertuju kepada keputusan Southgate menyusul penampilan lesu timnya saat menemui jalan buntu menghadapi AS.
"Phil Foden tidak dimainkan itu sangat disayangkan karena dia adalah bakat yang besar. Dia pemain terbaik kami sejauh ini," kata mantan bek timnas Inggris Gary Neville.
Sedangkan Wayne Rooney, pemegang rekor gol Inggris, sepakat dengan Neville bahwa Foden seharusnya menjadi bagian dari starting line-up.
"Saya melihatnya aneh, Foden tidak datang sebagai pemain pengganti melawan AS. Dia akan menjadi bagian starting XI saya apabila saya bos tim Inggris," kata Rooney kepada the Times.
"Secara teknis, dia adalah pemain bola terbaik yang dimiliki Inggris. Saya rasa apabila Anda memiliki talenta seperti Foden, Anda harus memainkan dia," lanjutnya.
Foden memang dipasang pada awal dua pertandingan Inggris pada kualifikasi grup Piala Eropa 2020 tapi kehilangan tempatnya saat tim melaju ke final yang dimenangi Italia, karena cedera.
Ketika Foden muncul sebagai salah satu bakat paling bersinar Inggris, dengan ketrampilan yang ia tunjukkan di ajang Liga Primer Inggris dan Liga Champions, aneh rasanya apabila Southgate begitu enggan memainkan dia.
"Sungguh membingungkan bahwa dia tetap di bangku cadangan ketika permainan membutuhkan kreativitasnya. Dia terlalu berbakat," kata mantan bek Inggris Jamie Carragher dikutip AFP, Minggu (27/11).
Setelah laga melawan AS, Southgate menjawab kritik dengan mengatakan ia tidak ingin memberi Foden peran sentral karena dia seringnya bermain di sayap untuk City.
"Siapapun salah satu penyerang yang tidak saya turunkan apabila kami tidak memenangi pertandingan saya akan duduk di sini menjawab pertanyaan-pertanyaan," kata dia.
"Kami rasa itu bukanlah pertandingan untuk Phil di tengah karena dia tidak bermain di posisi itu bersama klubnya."
"Itu adalah pertandingan bagi yang berpengalaman di tengah. Kami suka Phil, dia adalah pemain super," imbuhnya.
Seorang manajer yang lebih blak-blakan dari Southgate mungkin juga mengatakan Foden belum mampu mereplikasi performa gemilangnya bersama City dalam 19 penampilannya dengan Inggris, di mana ia mencetak hanya dua gol dalam pertandingan internasional ketika membela negaranya.
Meskipun bermain imbang dengan AS, Inggris memegang kendali nasib sendiri dalam perebutan tempat di 16 besar.
Hanya kekalahan dengan selisih empat gol melawan Wales, Rabu (30/11) dini hari WIB yang dapat menghentikan laju Inggris ke babak sistem gugur, sedangkan kemenangan melawan negara tetangga itu akan memastikan The Three Lions menjadi juara grup.
Namun, melihat prospek babak selanjutnya di Piala Dunia 2022, Inggris harus mampu menunjukkan kecerdikan apabila mereka ingin mengalahkan tim-tim terbaik dunia dan mengangkat trofi turnamen mayor untuk pertama kalinya sejak Piala Dunia 1966.
Itulah kenapa para penggemar Foden yakin dia harus diberi kesempatan untuk menciptakan momentum saat ini.
Bagi Southgate, itu merupakan dilema yang harus ia pecahkan untuk menghindarkan perjuangan Inggris di Piala Dunia berakhir dengan percekcokan. (Ant/OL-1)
Lippi mundur setelah Tiongkok kalah 1-2 dari Suriah di laga kualifikasi Piala Dunia 2020.
PDRM meminta individu yang menjadi korban agar tampil membuat laporan ke polisi.
Sebelum membidik Piala AFF 2020, Tae-yong diharapkan bisa memberi raihan maksimal untuk Indonesia di tiga laga tersisa kualifikasi Piala Dunia 2022.
Pertandingan babak kedua Kualifikasi Piala Dunia 2022 yang sedianya dilangsungkan Maret digeser ke Oktober dan laga bulan Juni menjadi bulan November 2020.
Gugatan hukum AS itu berkaitan dengan skandal korupsi besar-besaran pada 2015 yang membuat FIFA bergolak dan membuat presiden FIFA saat itu, Sepp Blatter memilih mundur
Sekretaris Kemenpora, Gatot S Dewa Broto, mengatakan pemerintah dan PSSI memang telah merekomendasikan enam stadion sebagai tempat penyelenggaraan.
Pickford kemungkinan tidak akan masuk dalam daftar pemain dengan Joe Hart akan menjadi penjaga gawang utama sementara Fraser Foster akan menjadi penjaga gawang cadangan.
SETELAH dipercaya menjadi pelatih timnas Inggris, Gareth Southgate berusaha mendapatkan pemain-pemain yang dimiliki the Three Lions.
PELATIH tim nasional Inggris, Gareth Southgate, menyayangkan keputusan Wilfried Zaha untuk menjadi warga
WAYNE Rooney blak-blakan soal mantan pelatih tim nasional Inggris, Fabio Capello. Dia menyebut Capello bersorak sorai untuk Italia di Piala Dunia 2010 Afrika Selatan, padahal dia pelatih The Three Lions saat itu.
Pelatih berusia 71 tahun itu sempat dikaitkan dengan timnas Azzurri setelah meninggalkan klub Tiongkok Jiangsu Suning pada bulan lalu.
Alexander-Arnold yang belum pernah masuk skuat senior 'The Three Lions' secara mengejutkan dimasukkan dalam tim oleh pelatih Gareth Southgate.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved