Headline
Serangan Israel ke Iran menghantam banyak sasaran, termasuk fasilitas nuklir dan militer.
Serangan Israel ke Iran menghantam banyak sasaran, termasuk fasilitas nuklir dan militer.
Keputusan FIFA dianggap lebih berpihak pada nilai komersial ketimbang kualitas kompetisi.
TRIBUN berdiri akan diujicobakan di laga tingkat klub di Inggris, Jerman, dan Prancis pada musim ini. Hal itu berpeluang mengakhiri larangan bagi tribun berdiri yang telah berlangsung selama 30 tahun. Tribun berdiri dilarang oleh UEFA selepas tragedi Hillsborough pada 1989 dan Furiani di Corsica pada 1992.
Namun, UEFA mengakui sejumlah tribun berdiri telah kembali di berlakukan di sejumlah kompetisi domestik.
"Pendukung sepak bola di berbagai belahan Eropa dan klub yang stadionnya memeliki tirbun berdiri telah mengungkapkan ketertarikannya agar UEFA mempertimbangkan fasilitas itu untuk laga kompetisi Eropa," ujar UEFA.
Baca juga: UEFA Sebut Liga Super Eropa Kartel
Salah sau klub yang telah memberlakukan tribun berdiri adalah Borussia Dortmund yang memiliki tribun berdiri dengan kapasitas 24 ribu penonton.
Karenanya, UEFA memutuskan untuk mengevaluasi tribun berdiri di stadion selama musim 2022/23.
Namun, tribun berdiri itu hanya diizinkan bagi kompetisi yang telah memiliki fasilitas itu yaitu Inggris, Jerman, dan Prancis.
"Tujuan dari evaluasi ini adalah memutuskan apakah tribun berdiri cukup aman untuk diadopsi di laga kompetisi Eropa," ungkap UEFA.
Tribun berdiri akan diizinkan untuk laga babak penyisihan grup hingga semifinal kompetisi UEFA.
Tribun berdiri dilarang oleh UEFA setelah terjadinya serangkaian bencana. Laga semifinal Piala FA 1989 antara Liverpool dan Nottingham Forest di stadion kandang Sheffield, Hillsborough berujung bencana yang menewaskan 97 orang.
Setelahnya, pada 1992, di laga semifinal Coupe de France do Furiani, 19 pendukung tewas. (AFP/OL-1)
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved