Sang Maestro Memilih Realistis

ARSITEK tim nasional Spanyol Vicente del Bosque pantas disebut sebagai salah satu maestro terbaik dalam sejarah sepak bola. Pelatih berusia 65 tahun itu sukses tidak hanya sebagai pemain, tapi juga saat melebarkan sayap di dunia kepelatihan.

Del Bosque ialah mantan bintang Real Madrid yang telah tampil dalam lebih dari 400 laga dan mempersembahkan lima gelar La Liga serta empat Copa del Rey saat masih aktif bermain.

Namanya kian melambung saat mengubah haluan menjadi pelatih. Meski di awal kariernya tidak berjalan mulus, Del Bosque memantapkan statusnya sebagai legenda Los Merengues setelah memberikan tujuh gelar dalam empat musim pada periode 1999-2003 lalu, termasuk dua titel La Liga (2001 dan 2003) dan dua trofi Liga Champions (2000 dan 2002).

Ketika kontraknya tidak diperpanjang Madrid pada 2003, Del Bosque sempat menangani Besiktas, tapi tak sukses. Namanya baru kembali muncul setelah didapuk untuk menggantikan Luis Aragones yang memimpin Spanyol menjuarai Piala Eropa 2008.

Di bawah tangan dinginnya, La Furia Roja melanjutkan dominasi dengan menjuarai Piala Dunia 2010 plus Piala Eropa 2012 sebelum terpuruk di Piala Dunia 2014. Atas pengalaman tak mengenakkan di Brasil itulah, Del Bosque memilih realistis di Euro 2016 dengan hanya menargetkan semifinal.

"Jika kami mencapai babak semifinal, saya sudah senang. Walau orang akan mengatakan tidak menjadi juara merupakan kegagalan, saya ingin kami tidak tampil gugup," tegas juru taktik kelahiran Salamanca, Spanyol, itu. (AFP/UEFA/Sat/R-4)