Headline

Presiden Prabowo resmikan 80.000 Koperasi Merah Putih di seluruh Indonesia.

Fokus

Terdapat sejumlah faktor sosiologis yang mendasari aksi tawur.  

Menanti Kiprah Titisan Schweini

11/5/2016 06:10
Menanti Kiprah Titisan Schweini
(AFP)

BANYAK pecinta sepak bola akan mengutip nama Xherdan Shaqiri apabila membicarakan tentang timnas Swiss.

Namun, dominasi gelandang Stoke City di timnas Swiss itu mulai memudar dengan makin bersinarnya bintang muda milik Borussia Moenchenglad­bach, Granit Xhaka. Saking berbakatnya Xhaka, sejumlah pihak pun tidak ragu menjulukinya sebagai titisan gelandang timnas Jermas Bastian Schweinsteiger atau sering disapa Schweini.

Belakangan tersiar kabar pemain 23 tahun itu kini menjadi buruan utama klub-klub kelas satu Eropa. Arsenal bahkan dilaporkan siap menyediakan dana 42 juta euro atau setara Rp640 miliar untuk menebus hak kepemilikan Xhaka dari Borussia Moenchengladbach.
“Setiap orang punya mimpi saat masa kecil, begitu juga saya (bermain di Liga Primer). Jika itu menjadi kenyataan... dan kemungkinan itu telah ada. Tapi saat ini saya tidak dapat mengatakan seberapa realistis mimpi itu terwujud,” sebut Xhaka menanggapi ke-tertarikan Arsenal.

Lahir di Basel, 27 September 1992 lalu, Xhaka memulai karier profesional di FC Basel dengan persembahan dua gelar Liga Super Swiss dan Piala Swiss. Predikat pemain muda terbaik diraihnya pada 2012 silam. “Xherdan Shaqiri adalah talenta terbaik Swiss, setelah Xhaka,” puji mantan pelatih Basel, Thorsten Fink.

Bakat Xhaka sudah mulai tampak sejak usia muda. Ia merupakan salah satu aktor yang sukses membawa skuat muda timnas Swiss menjadi juara pada final Piala Dunia U-17 di Nigeria pada 2009.

Dua tahun berselang, Xhaka juga berhasil membawa timnas Swiss U-21 mencapai partai puncak kejuaraan Eropa U-21. Selain dijuluki sebagai titisan Schweini, Xhaka juga punya sapaan yang lain, yakni ‘Little Einstein’. Sebutan itu mengacu pada kepiawaian Xhaka mengatur tempo permainan dan kecerdasannya mengatur arah bola. Ia mencatatkan keberhasilan operan bola 85%, sekaligus menjadi pemain kedua terbaik dalam timnya. (Skysport/uefa/Sat/R-1)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Msyaifullah
Berita Lainnya