FIGC: Serie A Terancam tanpa Peraih Scudetto

Federasi sepak bola Italia atau FIGC menyatakan Serie A musim ini bisa berakhir tanpa juara jika Italia kembali diterpa gelombang kedua pandemi virus korona jenis baru atau covid-19.

FIGC telah menyiapkan opsi play-off untuk menentukan klasemen akhir jika sisa pertandingan musim tidak bisa diselenggarakan. Jika laga play-off tak memungkinkan, poin akhir klub akan dihitung melalui algoritma.

Baca juga:PSG Siap Beri Mbappe Gaji yang Sama dengan Neymar

Artinya, untuk menentukan poin akhir klub, FIGC akan menambah poin klub saat ini dengan hasil kali rata-rata poin yang diperoleh di kandang dan tandang dengan sisa jumlah laga kandang dan tandang yang tersisa.

Metode ini akan digunakan untuk menentukan tim mana yang akan lolos ke kompetisi Eropa dan klub yang terdegradasi. Sedangkan, gelar scudetto pada musim ini tidak akan diberikan.

Jika Serie A musim ini tidak bisa dilanjutkan sesuai rencana pada 20 Juni, FIGC telah menetapkan batas waktu hingga 10 Juli untuk memutuskan apakah akan tetap dilanjutkan atau tidak.

FIGC juga akan menerapkan sanksi yang tegas kepada klub yang melanggar protokol kesehatan covid-19, seperti denda, pengurangan poin, dan didiskualifikasi dari kompetisi. Hal ini dilakukan agar klub benar-benar patuh protokol kesehatan dan berkomitmen merampungkan musim ini.

Baca juga:FA akan Pindahkan Jendela Transfer Pemain ke Agustus - Oktober

"Pelanggaran yang serius dinilai berdasar risiko bagi kesehatan pemain, staf, dan wasit. Begitu juga dengan adanya keinginan untuk mengubah hasil kompetisi," bunyi pernyataan FGIC.

Serie A musim ini masih menyisakan 12 pekan dengan 4 laga sisa pada pekan ke-25. Juventus berada dalam garis depan meraih gelar Scudetto kesembilan kali secara beruntun setelah unggul 1 poin dari Lazio. Inter Milan berada di peringkat 3 tertinggal 8 poin dari Lazio dan unggul 6 poin dari Atalanta yang mengincar satu slot sisa Liga Champions. (As/Faj/A-3)