Headline

Presiden memutuskan empat pulau yang disengketakan resmi milik Provinsi Aceh.

Fokus

Kawasan Pegunungan Kendeng kritis akibat penebangan dan penambangan ilegal.

Satgas Antimafia Dalami para Petinggi PSSI

Ferdian Ananda Majni
18/1/2019 07:45
Satgas Antimafia Dalami para Petinggi PSSI
(ANTARA FOTO/Reno Esnir)

POLRI tidak main-main dalam menangani kasus pengaturan skor persepakbolaan nasional.

Satuan Tugas (Satgas) Antimafia Bola yang mereka bentuk pun akan terus memeriksa para petinggi PSSI ataupun jajaran komite eksekutif (exco).

"Perkembangan minggu ini targetnya memeriksa beberapa pejabat struktural di PSSI, baik Sekjen, Waketum, Bendahara PSSI, kemudian Exco PSSI itu, semua dimintai keterangan," kata Kepala Biro Penerangan Masyarakat Divisi Humas Polri Brigjen Dedi Prasetyo di Mabes Polri, Jakarta, kemarin.

Disebutkan, titik pendalaman pemeriksaan terhadap para petinggi PSSI terkait dengan regulasi, mekanisme, dan proses administrasi PSSI. Begitu pula dengan mekanisme pengaturan jadwal pertandingan dan penunjukan wasit.

Menurut Dedi, penyidik akan mendalami anggaran liga terkait dengan match fixing pada Liga Indonesia, baik di Liga 3 maupun Liga 2.

"Yang sudah terindikasi Liga 2. Nah Liga 1 baru minggu depan. Apabila pemeriksaan sudah tuntas, baru akan ada upaya paksa lanjutan lagi," terang Dedi.

Ditambahkannya, selain penangkapan terhadap tersangka berinisial ML dan YI, Satgas Antimafia Bola juga menetapkan lima tersangka baru dalam kasus pengaturan skor Liga Indonesia. "Pada hari ini penyidik menetapkan enam tersangka. YI, ML (ditangkap), CH, DS, P, dan MR," kata Dedi.

Selain ML yang telah ditahan, untuk kelima tersangka masih dilakukan penyidikan dan pe-ngumpulan barang bukti agar bisa diproses lebih lanjut.

Mereka ialah perangkat pertandingan yang diduga mendapat aliran dana untuk memenangkan PS Mojokerto Putra di sejumlah laga agar lolos ke Liga 2. "Di situ ada aliran dana Rp115 juta."

Dedi memastikan, hingga saat ini Satgas Antimafia Bola telah menetapkan 11 tersangka. Di antara mereka ialah anggota Exco PSSI Johar Lin Eng, mantan anggota Komisi Wasit PSSI Priyanto beserta anaknya, Anik, anggota Komdis PSSI Dwi Irianto alias Mbah Putih, serta pengelola PS Mojokerto Putra Vigit Waluyo.

Penyidik pun kembali memeriksa Sekjen PSSI Ratu Tisha Destria sejak Rabu (16/1) pukul 17.09 WIB hingga Kamis (17/1) pukul 06.34 WIB.

"Pemeriksaan berulang terhadap sekjen itu karena dia mengetahui seluruh regulasi tentang liga dan bertujuan mencari tahu apakah betul ada indikasi tindak pidana korupsi (tipikor)."

Tisha mengaku mendapat banyak pertanyaan. "Secara garis besar saya menjelaskan dasar penunjukan saya sebagai sekretaris jenderal berdasarkan kewenangan PSSI. Saya juga ditanya seputar pencegahan terhadap penyalahgunaan dan pelanggaran di tubuh PSSI," terangnya.

Pemeriksaan juga dilakukan terhadap Bendahara Umum PSSI Berlinton Siahaan karena dia mengetahui mekanisme administrasi dan keuangan PSSI.

"Ya semuanya liga, 3, 2, dan 1. Liga 1 kan dia ikut kontrol regulasinya, kemudian pengaturan wasit. Nggak mungkin pengaturan wasit di tersangka ML itu. Itu bagian kecil dari konspirasi ini."

Diundur
Satgas Antimafia Bola pun menjadwalkan untuk memeriksa Wakil Ketua Umum PSSI Djoko Driyono, hari ini. Surat pemanggilan sudah dilayangkan pada Senin (14/1).

Namun, menurut Dedi, PSSI telah mengajukan permohon-an untuk menjadwal ulang pemeriksaan menjadi Kamis (24/1) mendatang.

Alasannya Djoko masih konsentrasi untuk pelaksanaan Kongres Tahunan PSSI yang akan berlangsung di Denpasar, Bali, 18-21 Januari.

Pemeriksaan terhadap para petinggi PSSI lainnya juga diundur pekan depan. (X-8)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Riky Wismiron
Berita Lainnya