Headline

Hakim mestinya menjatuhkan vonis maksimal.

Fokus

Talenta penerjemah dan agen sastra sebagai promotor ke penerbit global masih sangat sedikit.

KPSN Apresiasi Langkah Polisi Tangkap Mafia Sepak Bola

(RO/R-1)
27/12/2018 19:32
KPSN Apresiasi Langkah Polisi Tangkap Mafia Sepak Bola
(Antara)

PENANGKAPAN tersangka kasus mafia sepak bola, Johar Lin Eng oleh kepolisian diapresiasi Komite Perubahan Sepakbola Nasional (KPSN).

Penangkapan anggota Exco PSSI tersebut dinilai sebagai langkah maju untuk memerangi mafia sepakbola di Indonesia. "Alhamdulliah sudah ada progres.

Mudah-mudahan ini terus berlanjut sampai tertangkapnya 'ikan kakap'," ujar Ketua KPSN Suhendra Hadikuntono, Kamis (27/12) Johar yang juga menjabat Ketua Asprov PSSI Jawa Tengah ditangkap di Bandara Halim Perdanakusuma, Jakarta Timur, Kamis (27/12) pagi.

Dia ditangkap sessat setelah mendarat dari pesawat penerbangan Solo.

Johar saat ini menjalani penahahan di Polda Metro Jaya untuk pemeriksaan lebih lanjut. Johar dalam acara talk show di sebuah stasiun televisi beberapa waktu yang lalu disebut menerima uang praktik pengaturan skor di Liga 3 2018.

Kasus itu dibuka oleh manajer Persibara Banjarnegara Lasmi Indaryani. Lasmi mengungkapkan Johar merupakan perantara mafia. Lasmi menjelaskan secara detail bagaimana Johar mengenalkannya dengan mafia sepak bola berinisial P.

"Pak Johar mengenalkan saya pada mafianya ini, Mr P. Dikenalkan, kalau tim saya dicurangi wasit, ibaratnya salah jalur.

Kalau sepak bolanya mau maju ya sama bapak ini. Silahkan kontak-kontak dengan Mr P ini," ujar Lasmi.

Namun, walau sudah mengeluarkan banyak uang, tapi hasil yang dapat Persibara Banjarnegara tidak sesuai harapan.

"Saya merasa ditipu beberapa kali. Kami ditawari juara Piala Suratin tapi tidak juga. Kalah, tapi tagihan di belakang sekitar Rp150 juta.

Di Porprov juga dijanjikan juara dengan bayaran dengan Rp100 juta untuk sepakbola, dan Rp75 juta untuk futsal," jelasnya.

Sebelum Johar, nama anggota Exco PSSI, Hidayat juga tersangkut kasus suap. Hidayat disebut meminta Madura FC untuk mengalah dan memberikan kemenangan kepada PSS Sleman dalam laga Liga 2 2018 lalu.

Oleh Madura FC, permintaan tersebut ditolak. Hidayat, yang sudah mengundurkan diri dan telah dijatuhi sanksi oleh Komdis PSSI berupa larangan beraktivitas di lingkup PSSI selama tiga tahun dengan dua tahun dilarang ke stadion, serta ditambah denda Rp150 juta. (RO/R-1)

 

 



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Dedy P
Berita Lainnya