Headline
Presiden Prabowo berupaya melindungi nasib pekerja.
Laporan itu merupakan indikasi lemahnya budaya ilmiah unggul pada kalangan dosen di perguruan tinggi Indonesia.
KEKALAHAN memalukan dari Levante 1-2 di Santiago Bernabeu dalam lanjutan La Liga Spanyol pada Minggu (20/10) malam membuat kabar pemecatan Pelatih Real Madrid Julen Lopetegui semakin kencang.
Hasil tersebut jadi nir kemenangan Isco dkk dalam lima pertandingan terakhir, empat diantaranya berbuah kekalahan. Tidak heran apabila Lopetegui mendapatkan tekanan besar. Meskipun demikian, pelatih 52 tahun ini memilih tak menghiraukan masa depannya.
"Pekerjaan saya? Itu hal terakhir di pikiran saya. Saya harus mengangkat tim saya untuk pertandingan berikutnya," ungkap Lopetegui.
Kekalahan Madrid memang terasa sangat menyakitkan. 'Los Galacticos'--julukan Madrid menguasai 70% alur pertandingan. Selain itu, Madrid mencatatkan 34 percobaan mencetak gol yang mana 12 kali diantaranya mangarah langsung ke gawang kiper Olazabal Oier.
Namun, hanya satu gol balasan saja yang tercipta. Fakta lainnya ialah Madrid harus menerima kenyataan pahit dua golnya dianulir wasit dalam laga ini.
"Saya percaya kami pantas menang. Tapi di sepak bola, tim yang mencetak banyak gol yang menang. Kami harus duduk dan merenung untuk merubah momentum," imbuh Lopetegui.
Madrid saat ini berada di peringkat kelima klasemen La Liga Spanyol dengan raihan 14 angka dari sembilan laga. Mereka tertinggal empat poin dari Barcelona yang berada di baris terdepan. (marca/OL-3)
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved