Headline
Mantan finalis Idola Cilik dan kreator konten juga memilih menikah di KUA.
Mantan finalis Idola Cilik dan kreator konten juga memilih menikah di KUA.
Ketegangan antara Thailand dan Kamboja meningkat drastis sejak insiden perbatasan
PERIODE tersulit sedang dilalui Joachim Loew dalam 12 tahun kariernya sebagai pelatih tim nasional Jerman. Dalam kurun waktu tersebut, dosa terbesar Loew ialah kegagalan Der Panzer di Piala Dunia 2018, Juli lalu.
Datang ke Rusia dengan status juara bertahan membuat ekspektasi publik Jerman sangat tinggi. Namun, justru bencana besar yang didapat Jerman karena mereka ter-singkir di penyisihan grup.
Walau gagal total di Rusia, Loew tetap mendapat kepercayaan Federasi Sepak bola Jerman (DFB) untuk tetap menempati jabatannya. Keputusan DFB tetap mempertahankan Loew langsung memunculkan kontroversi
Mantan kapten timnas Jerman Michael Ballack merupakan salah satu pihak yang terkejut Loew masih dipercaya memimpin tim setelah hasil buruk di Rusia.
Sementara itu, Jurgen Klinsmann yang menjadi asisten Loew di Piala Dunia 2006 menyebut target semifinal Piala Eropa 2020 seharusnya menjadi standar minimum saat ini. "Saya berharap Jogi (sapaan Loew) akan menebus kesalahannya dengan kemenangan dan mencapai babak semifinal di Piala Eropa selanjutnya," tutur Klinsmann.
Selepas Piala Dunia 2018, Loew dapat bernapas lega setelah Jerman bermain 0-0 dengan Prancis di UEFA Nations League bulan lalu. Namun, perjalanan Loew untuk kembali meraih simpati publik Jerman akan berjalan lebih sulit. Dalam lanjutan UEFA Nations League, Jerman dijadwalkan menghadapi Belanda di Amsterdam dini hari nanti dan melawat ke Paris untuk melawan Prancis tiga hari berselang.
Gelandang Jerman Toni Kroos optimistis meraih hasil maksimal di dua laga Grup 1 Liga A UEFA Nations League. Jika 6 poin sempurna diraih, Jerman berpeluang besar melaju ke babak selanjutnya.
"Dua laga itu terdengar bagus di telinga. Kami termotivasi dan kami ingin dua kemenangan," kata pemain Real Madrid itu.
Laga Jerman kontra Belanda merupakan salah satu laga klasik di Eropa dan juga dunia. Namun, belakangan persaingan kedua negara sedikit luntur karena Belanda kehilangan sentuhan di turnamen kompetitif.
Meski demikian, hal itu tak menyurutkan tekad skuat 'Oranye' meraih hasil positif di Johan Cruijff Arena. Walau statistik pertemuan menunjukkan Jerman lebih unggul, menang 15 kali dan kalah 10 kali dalam 40 pertemuan, Belanda yang ditangani Ronald Koeman tidak ingin mengecewakan pendukung mereka.
"Saya tidak menjadi bagian cerita awal persaingan Belanda dan Jerman. Tapi saya tahu betapa pentingnya laga ini. Saya tertantang melawan Jerman untuk pertama kalinya," kata gelandang timnas Belanda Frenkie de Jong.
Pembuktian Alcacer
Dari laga uji coba, Spanyol yang ditangani Luis Enrique menunjukkan dominasi atas Wales. Bermain di Millennium Stadium, Cardiff, Spanyol menang telak dengan skor 4-1.
Paco Alcacer menjadi bintang tim 'Matador' dalam laga tersebut. Pemain Barcelona yang sejak 2016 dipinjamkan ke Borussia Dortmund itu menyumbang dua gol bagi Spanyol di menit ke-8 dan 29. Dua gol lainnya dicetak Sergio Ramos (19') dan Marc Bartra (74'). Sebaliknya gol Wales disumbang Sam Vokes (89').
Alcacer memperlihatkan kepada Enrique bahwa dirinya layak menjadi pilihan utama lini depan. Meski baru kembali membela Spanyol sejak Maret 2016, Alcacer memperlihatkan mampu menyatu dengan Alvaro Morata dan Suso di lini depan tim 'Matador'.
"Kepercayaan diri merupakan hal mendasar yang harus dimiliki pemain, terutama untuk penyerang. Saya senang dengan apa yang diperlihatkan ketiganya. Yang paling menyita perhatian ialah penampilan Alcacer," ungkap Enrique. (AFP/goal.com/R-1)
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved