Headline
Buruknya komunikasi picu masalah yang sebetulnya bisa dihindari.
Buruknya komunikasi picu masalah yang sebetulnya bisa dihindari.
Pemprov DKI Jakarta berupaya agar seni dan tradisi Betawi tetap tumbuh dan hidup.
SEHARI sebelum laga final, Sabtu (14/7) sore waktu Moskow, menyambangi media center di Stadion Luzhniki menjadi keharusan. Setelah saya menerima surat elektronik bahwa pengajuan tiket nonton laga pemungkas telah disetujui, pengambilan tiket mulai dibuka sejak pukul 16.00 waktu setempat.
Saya datang lebih awal. Pembagian tiket pertandingan final belum dilakukan. Sambil menunggu waktu, tidak ada salahnya saya naik ke lantai enam Stadion Luzhniki yang terhampar di pinggir Sungai Moskow itu, berpikir bisa menyaksikan latihan akhir penutupan Piala Dunia 2018.
Keluar dari lift khusus awak media, lantai enam stadion, pelayan perempuan menghampiri dan meminta kembali ke lantai 2 dan 3, tempat kerja yang disediakan. Ia beralasan hanya ingin melihat lapangan hijau dan tribune penonton yang sedang dibersihkan. Ia tetap kukuh tidak boleh.
Kemudian datang pria yang bertugas sebagai keamanan di stadion. Tetap dengan tegas ia menyatakan tribune penonton tidak bisa dikunjungi. Jika ingin masuk, diharapkan, petugas media center dihubungi lebih dulu.
Karena tidak ingin berdebat, saya terpaksa membatalkan keinginan melihat latihan acara penutupan. Namun, setelah itu, pembicaraan dengan sang sekuriti pun bergeser mengenai pandangan dia mengenai gelaran Piala Dunia.
Sekuriti bernama Elsbek yang mengaku ingin menjadi diplomat itu menyebut Rusia sudah mampu menggelar Piala Dunia dengan sukses. "Kemeriahan di mana-mana. Kami menunjukkan mampu melaksanakan dengan baik dan saya pikir ini sukses negara kami," jelas pemuda yang besar di Moskow dan menyatakan pernah ke Kuala Lumpur, Malaysia, Agustus tahun lalu itu.
Dia pun mengakui sedikit tahu mengenai Indonesia. Setelah dijelaskan, Indonesia hanya perlu terbang 2 jam dari Kuala Lumpur. Dia pun menganggukkan kepala. "Anda cukup jauh juga menempuh perjalanan hingga 19 jam ke sini," ungkap Elsbek ketika mengetahui jarak tempuh dari Jakarta ke Moskow.
"Sebagai orang yang ingin menjadi diplomat, saya mungkin akan datang ke negara Anda. Sekarang nikmati Moskow," ungkapnya sambil mengatakan ada beberapa temannya yang lahir di Indonesia. "Kapan Anda akan kembali ke Moskow?" tanyanya.
Sebelumnya, di depan Stasiun Metro Tretyakovskaya, pasangan Alexander dan Nadia menyatakan Rusia telah menggelar Piala Dunia dengan baik. "Kota Moskow menjadi ramai dengan suporter sepak bola", jelas Nadia.
Kehadiran pendukung dari seluruh penjuru dunia menunjukkan Rusia bisa menerima tamu dengan baik. Tidak ada insiden berarti di lapangan dan di luar lapangan hijau. Tidak ada kata lain, sepak bola dunia harus berterima kasih kepada Rusia. Sepanjang sebulan lebih mereka memberikan yang terbaik untuk sepak bola dunia. Spasibo rosiya. (R-2)
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved