Headline
Buruknya komunikasi picu masalah yang sebetulnya bisa dihindari.
Buruknya komunikasi picu masalah yang sebetulnya bisa dihindari.
Pemprov DKI Jakarta berupaya agar seni dan tradisi Betawi tetap tumbuh dan hidup.
PERFORMA brilian yang ditunjukkan Luka Modric buat klub dan timnas Kroasia mengantarnya pada gelar Ballon d'Or. Hal itu ditegaskan legenda sepak bola Kroasia Davor Suker.
Modric, 32 tahun, tampil fenomenal musim ini dengan mengantar Real Madrid menjuarai Liga Champions untuk kali ketiga beruntun. Terakhir, Modric baru saja meloloskan negaranya ke final Piala Dunia untuk kali pertama seusai mengalahkan 2-1 Inggris di semifinal, Kamis (12/7) dini hari.
Suker, yang membawa Kroasia berakhir sebagai peringkat tiga di Piala Dunia 1998, menjagokan Modric untuk mendapatkan penghargaan prestisius tersebut. "Kapten saya (Modric) melakukan tugas yang luar biasa di ruang ganti. Dia merupakan anutan baik di dalam dan luar lapangan untuk semua anak-anak, bukan hanya di Kroasia," jelas Suker.
Saat ditanya soal kemiripan Modric dengan pemain yang dimiliki tim Kroasia 20 tahun lalu, Suker mengataan dalam hal kualitas. "Pertama-tama dan terpenting, kualitas. Kemudian persiapan fisik. Jika si pemain tidak dalam kondisi fisik yang bagus, dia tidak akan bermain baik di Piala Dunia," tegasnya.
Modric setelah membawa Kroasia lolos ke semifinal dengan menyingkirkan Rusia dalam adu penalti beberapa waktu lalu, mengatakan sama sekali tidak mau memikirkan pencapaian pribadi. Ia menegaskan fokusnya ialah membawa negaranya meraih hasil terbaik di Rusia.
Tentang laga melawan Inggris, Modric justru memberi apresiasi kepada rekan-rekannya. Ia menyebut para pemain Kroasia tampil dengan performa feno-menal setelah sempat tertinggal.
"Kami menampilkan performa fenomenal setelah tertinggal dan membuat Inggris keluar dari permainan. Walaupun faktanya mereka berkata bahwa kami kelelahan, bagaimana Inggris mempersiapkan segalanya dengan lebih baik, tim yang lebih baik... dan terima kasih Tuhan, karena laga ini tidak harus berakhir dengan penalti lagi," lanjutnya.
Lolos ke final menurutnya merupakan hal luar biasa. "Namun, kami tidak mau berhenti. Masih ada final melawan Prancis dan kami siap memberikan segalanya di partai paling bersejarah tersebut," tegasnya.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved