Headline
Presiden memutuskan empat pulau yang disengketakan resmi milik Provinsi Aceh.
Presiden memutuskan empat pulau yang disengketakan resmi milik Provinsi Aceh.
Kawasan Pegunungan Kendeng kritis akibat penebangan dan penambangan ilegal.
AKSI mantan asisten pelatih Kroasia, Ognjen Vukojevic, yang meneriakkan slogan 'Glory to Ukraine!' dalam video di akun media sosial memang berdampak buruk. Dia harus membayar denda US$15 ribu sekaligus kehilangan pekerjaan sebagai asisten pelatih setelah dipecat Asosiasi Sepak Bola Kroasia.
Meski begitu, ulah Vukojevic ditanggapi dengan positif oleh Federasi Sepak Bola Ukraina (FFU). Menurut Presiden FFU, Andriy Pavelko, pihaknya telah menawarkan pekerjaan kepada mantan pemain timnas Kroasia tersebut. Tak cuma itu, FFU bahkan bersedia membayari denda Vukojevic kepada FIFA.
"Kami memutuskan memberi kompensasi kepada Vukojevic dari dana pribadi kami untuk denda yang harus dia bayar. Selain itu, kami siap mempertimbangkan opsi untuk kerja sama dengan spesialis sepak bola kelas atas seperti itu," ujar Pavelko, Rabu (11/7).
Ungkapan Vukojevic pasca-kemenangan adu penalti 4-3 Kroasia atas Rusia di perempat final, Minggu (8/7), memang menimbulkan kontroversi. Dalam video yang diunggah dalam akun Instagram, Vukojevic bersama bek Kroasia, Damagoj Vida, menyerukan 'Glory to Ukraine!' dan slogan lain sebagai dukungan kepada Ukraina yang berkonflik dengan Rusia.
Atas insiden itu, Asosiasi Sepak Bola Kroasia langsung meminta maaf kepada Rusia. Diumumkan pula bahwa Ognjen Vukojevic telah dipulangkan ke Kroasia. Di lain sisi, Vida lolos dari sanksi FIFA dan dapat bermain di laga semifinal melawan Inggris dini hari tadi.
Dukungan terhadap Vukojevic dan Vida terus mengalir dari masyarakat Ukraina. Pasalnya, menurut mereka, slogan tersebut sama halnya dengan seruan netral seperti 'Vive la France'. Kementerian Luar Negeri Ukraina bahkan mengecam tindakan FIFA yang dianggap tidak profesional.
Direktur Politik Kemenlu Ukraina Oleksiy Makeev meng-anggap FIFA menutup mata terhadap keterlibatan Rusia dalam konflik Ukraina dan Suriah. "Mereka tidak hanya mengambil keputusan yang salah tentang para pemain Kroasia, tapi juga menyinggung jutaan penggemar dari Ukraina, Kroasia, dan negara-negara lain."
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved