Headline
Presiden memutuskan empat pulau yang disengketakan resmi milik Provinsi Aceh.
Presiden memutuskan empat pulau yang disengketakan resmi milik Provinsi Aceh.
Kawasan Pegunungan Kendeng kritis akibat penebangan dan penambangan ilegal.
STADION Saint Petersburg, dini hari WIB nanti, menjadi tempat adu kecepatan dua tim Eropa berebut tiket ke final Piala Dunia 2018 Rusia.
Prancis dan Belgia sama-sama memiliki kekuatan sebagai tim agresif yang telah ditunjukkan di babak-babak sebelumnya. Namun, keduanya juga sama-sama menunjukkan sebagai tim yang lambat start, siapa lebih dulu panas berpeluang menang.
Kedua tim sama-sama memiliki generasi emas untuk saling melumpuhkan lawan. Prancis mengandalkan Paul Pogba, Antoine Griezmann, dan bintang muda yang sedang meroket di Rusia, Kylian Mbappe. Belgia juga tidak kalah tajam dengan trio serang Romelu Lukaku, Eden Hazard, dan Kevin de Bruyne.
Prancis pantas diperhitungkan setelah menyisihkan Argentina di babak kedua. Itu pun setelah kemenangan susah payah dan tertinggal skor terlebih dulu.
Skuat asuhan Didier Deschamps punya kecenderungan bertahan dan menggebuk lawan ketika lengah. Itu dilakukan saat menyisihkan Lionel Messi dan kawan-kawan dengan skor 4-3. Namun, kemudian mereka tampil agresif dan melibas Uruguay dengan dua gol tanpa balas.
Hal yang sama juga ditunjukkan Belgia. Pasukan yang ditukangi Roberto Martinez dan asistennya, Thierry Henry, tersebut terengah-engah menghadapi Jepang sebelum akhirnya membalikkan skor unggul 3-2 setelah tertinggal dua gol. Akan tetapi, saat menghadapi Brasil, skuat ‘Setan Merah’ serasa mampu meredam tim juara dunia lima kali itu. Kemenangan 2-1 yang berujung tiket ke semifinal itu merupakan buah strategi jitu sang pelatih.
Martinez menyadari Belgia berada di posisi underdog. Meski demikian, itu membuat timnya harus mampu bermain lebih dari biasanya untuk mengalahkan Prancis. Lolos ke final merupakan prestasi membanggakan, melewati pencapaian 1986 kala masih dibela legenda Enzo Scifo.
“Pemain sudah menjalin kerja sama luar biasa selama beberapa tahun terakhir. Kami punya pemain penuh talenta, tetapi yang terpenting ialah bermain sebagai tim. Kami harus menunjukkan permainan terbaik untuk mendepak Prancis,“ kata mantan pelatih klub Everton tersebut. (X-3)
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved