Headline

Presiden memutuskan empat pulau yang disengketakan resmi milik Provinsi Aceh.

Fokus

Kawasan Pegunungan Kendeng kritis akibat penebangan dan penambangan ilegal.

Fernandinho Korban Kegagalan Brasil

Agus Triwibowo Laporan dari Rusia
10/7/2018 07:55
Fernandinho Korban Kegagalan Brasil
(AFP)

SKUAT tim ‘Samba’Brasil gagal mengejar gelar keenam di Piala Dunia 2018 Rusia. Kekalahan 1-2 dari Belgia di babak delapan besar, Jumat (6/7), membuat Selecao pulang kampung lebih cepat. Adalah gelandang Fernandinho yang disebut menjadi biang kegagalan Brasil.

Fernandinho membuat gol bunuh diri setelah bola tendangan pojok Eden Hazard menyentuh bahu dan membobol gawang Brasil. Gol itu menjadi pembuka kemenangan Belgia yang akhirnya membuat langkah Brasil terhenti di Rusia.

Pemain klub Manchester City itu dilecehkan secara rasial dan keluarganya diancam dibunuh. Kecaman dan ancaman itu tersebar di media sosial sehingga membuat Federasi Sepak Bola Brasil (CBF) memberi dukungan moral kepada keluarga Fernandinho. Dalam pernyataan tersebut CBF mengecam tindakan tidak terpuji pendukung Brasil terhadap Fernandinho. CBF menegaskan semangat sepak bola, yang menyatukan warna, aliran, budaya, dan manusia.

“Kami mendukungmu. Tindakan rasial tidak boleh terjadi,” jelas CBF dalam pernyataan mereka.


Disambut meriah

Namun, kegagalan itu tidak membuat mereka disambut dengan dingin. Para suporter Brasil dengan penuh antusias menyambut kedatangan tim pujaan mereka di Rio de Janeiro, kemarin. Suporter terus berteriak dan menyambut kedatangan pemain di ruang kedatangan Bandara Internasional Rio de Janeiro. Gelandang bertahan yang bermain di klub Real Madrid, Casemiro, serta bintang Barcelona Philippe Coutinho cukup akrab menghampiri pendukung Brasil. Kedua pemain itu menyempatkan bersalaman dengan suporter setia mereka. Hanya saja, tidak kelihatan di ruang kedatangan pemain, superbintang klub Paris Saint Germain, Neymar. Padahal, salah satu pemain termahal dunia
itu menjadi incaran publik Brasil untuk dielu-elukan.

Pelatih Tite juga menyambut gembira kemeriahan penyambutan oleh suporter tim. Tite dinilai masih pantas bertahan setelah prestasi yang menjanjikan selama menukangi Brasil. Kegagalan di Rusia dianggap bukan akhir dari karier dia di skuat Selecao. Tite pun menyanjung suporter skuat tim ‘Samba’ yang masih memberi dukungan dengan antusias kendati tim asuhannya tersisih di babak delapan besar Piala Dunia Rusia. “Saya sangat menghargai penyambutan hangat ini. Saya menyatakan terima kasih dari lubuk hati saya,”
ungkap Tite.

Ia mengungkapkan sangat menyesal dan kecewa karena tim asuhannya tersisih setelah kalah dari Belgia. Itu menjadi kekalahan pertama Tite di kompetisi resmi sejak menukangi skuat Selecao di pertengahan 2016 silam. Secara keseluruhan, itu merupakan kekalahan kedua sejak Tite melatih Brasil.

Kekalahan 1-2 dari Belgia itu juga menjadi yang pertama kali Brasil kebobolan lebih dari satu gol di sebuah pertandingan. Bahkan, sepanjang 25 penampilan sejak ditukangi Tite, Brasil hanya kebobolan 6 gol. (R-1)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Msyaifullah
Berita Lainnya