Headline
Presiden memutuskan empat pulau yang disengketakan resmi milik Provinsi Aceh.
Presiden memutuskan empat pulau yang disengketakan resmi milik Provinsi Aceh.
Kawasan Pegunungan Kendeng kritis akibat penebangan dan penambangan ilegal.
VOROBYOVY Gory kembali disesaki pendukung tim nasional Rusia, Minggu sore waktu setempat atau Minggu (8/7) malam WIB. Ribuan orang berbondong kembali menjejali area Fan Fest di kompleks Universitas Negeri Moskow, berjumpa dengan para pahlawan mereka, skuat Sbornaya.
Setelah berjuang keras, tapi akhirnya kalah saat adu tos-tosan dengan Kroasia di babak perempat final Piala Dunia, skuat Sbornaya memutuskan mengucapkan terima kasih kepada pendukung setia. Suporter dengan luar biasa memberikan dukungan.
Satu per satu pemain dan seluruh tim turun dari mobil tim. Dengan berjalan memasuki gerbang Fan Fest dengan sambutan tangan melambai dari suporter dan para relawan di kiri dan kanan, mereka melintas. Tangan terulur sekadar berjabat dengan pemain-pemain yang telah membanggakan mereka.
Suporter mengelu-elukan tim pujaan selayaknya Sbornaya telah menjadi juara dunia. Bukan meratapi kekalahan, melainkan merayakan raihan yang luar biasa di ajang Piala Dunia.
Suporter sadar, Rusia telah mencapai prestasi terbaik. Perempat final merupakan prestasi di luar dugaan. Apalagi, di babak kedua Rusia mampu menyisihkan juara dunia 2010, Spanyol, juga melalui adu penalti.
Pendukung mengungkapkan terima kasih, dengan terus meneriakkan spasibo (diucapkan spasiba), terima kasih. Teriakan terus menggema di arena Fan Fest.
Ketika kapten Igor Akinfeev dan striker Artem Dzyuba mendapat kesempatan berbicara, seluruh Vorobyovy Gory tenggelam tepuk tangan. Bahkan, Fedor Smolov, yang gagal mengeksekusi dari titik penalti, disambut sebagai pahlawan. Julukannya, Fedya, meraung ke langit sore. "Terima kasih kepada orang-orang untuk penampilan mereka, emosi, dan kenangan yang tak terlupakan. Mereka memberi kami keyakinan bahwa kami negara sepak bola sejati," kata Anastasiya, penggemar Tver yang melakukan perjalanan selama lebih dari 3 jam untuk mencapai ibu kota.
"Bagaimana Anda bisa tidak bangga dengan skuat timnas ini. Ibu dan adik saya menyaksikan setiap pertandingan Piala Dunia, dengan semangat mendukung mereka, dan mereka tidak pernah menonton sepak bola dalam kehidupan mereka!" ungkap Anton Voronin dari Krasnodar.
Karena itu, Sbornaya cukup pantas berterima kasih kepada para pendukung fanatik hingga tergapainya prestasi terbaik sepanjang Rusia berdiri setelah keruntuhan Uni Soviet. "Anda bukan pemain ke-12. Anda semua pemain ke-12, 13, 14, 15, dan 16. Kami merasa Anda dukung sejak detik pertama," tegas pelatih Stanislav Cherchesov.
Teriakan spasibo, spasibo, spasibo kembali membahana. Mereka pun secara bersama melantunkan lagu kebangsaan Federasi Rusia. Bendera Rusia melambai. Sbornaya telah memberikan penanda posisi mereka di peta besar sepak bola dunia. (R-1)
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved