Headline

Presiden memutuskan empat pulau yang disengketakan resmi milik Provinsi Aceh.

Fokus

Kawasan Pegunungan Kendeng kritis akibat penebangan dan penambangan ilegal.

Rusia Tetap Bisa Tegakkan Kepala

Agus Triwibowo Laporan dari Rusia
09/7/2018 00:15
Rusia Tetap Bisa Tegakkan Kepala
(AFP)

MEMBANGGAKAN dan tampil sebagai pahlawan. Tim tuan rumah Rusia pantas mendapatkan pujian itu kendati harus terhenti di perempat final, dini hari tadi, di Sochi Fisht Stadium, Socchi.

Rusia tampil mengejutkan dengan unggul lebih dulu pada menit ke-31 melalui Denis Cheryshev. Kroasia kemudian bangkit melalui gol Andrej Kramaric, selang 8 menit kemudian.

Laga tetap berakhir 1-1 di waktu normal sehingga dilanjutkan dengan babak perpanjangan waktu. Giliran Valtreni, sebutan Kroasia, unggul buah sumbangan gol Domagoj Vida di menit ke-101. Kendati kalah di penguasaan bola, Rusia kembali menghidupkan peluang ke semifinal dengan menyamakan skor melalui aksi pemain kelahiran Brasil, Mario Fernandes, pada menit ke-115.

Akhirnya laga harus diakhiri dengan tos-tosan. Dua algojo Rusia gagal menjebol gawang Kroasia yang dikawal Danijel Subasic, yakni penembak pertama Fedor Smolov dan Fernandes. Sebaliknya kiper sekaligus kapten Rusia, Igor Igor Akinfeev, hanya sekali tidak kebobolan ketika tendangan Mateo Kovacic gagal.

"Kami telah bekerja keras dan memberikan segalanya untuk bisa ke semifinal. Saya pikir untuk negara seperti Kroasia lolos ke semifinal sangat luar biasa. Kami ingin terus berlanjut,” kata Ivan Rakitic, gelandang Barcelona yang menjadi penendang penentu kemenangan tim.

Pencapaian tertinggi

Bertahan hingga babak perempat final menjadi prestasi tertinggi sepanjang sejarah Rusia setelah menjadi negara merdeka setelah pecahnya Uni Soviet. Rusia lolos pertama kali pada 1994, tetapi baru sekali ini mampu melenggang hingga babak perempat final.
Pendukung tuan rumah yang sebelumnya meneteskan air mata berbalik memberikan sambutan meriah. Pesta tetap berlanjut di seluruh penjuru negeri kendati Alexandr Golovin dan kawan-kawan gagal melenggang ke semifinal, menyamai prestasi Uni Soviet pada 1966.

Teriakan "Ros-si-ya" menjalar ke seluruh negeri. Di jalanan Moskow, mereka pun meneriakkan "Mo-lod-tsy", yang berarti penampilan luar biasa untuk seluruh tim.

Surat kabar Sport Express pun memberikan judul berita utama, 'Juara di Hati Kami.' Kendati kalah, Rusia sudah mengetahui bermain sepak bola.

Perdana Menteri Rusia Dmitry Medvedev mengatakan penampilan timnas Rusia luar biasa. Setelah menyaksikan pertandingan langsung dari ruang VVIP bersama Presiden Kroasia Kolinda Grabar-Kitarovic, Medvedev mendatangi ruang ganti pemain.
Medvedev menyatakan, sekarang sepak bola Rusia tidak pernah merasa kecewa. "Kita bakal memiliki sepak bola yang berbeda setelah ini. Saya benar-benar yakin akan hal ini," ujarnya

Presiden Vladimir Putin yang tidak menyaksikan langsung mengatakan para pemain ialah pahlawan. “Negara bangga dengan mereka,” jelas juru bicara Kremlin Dmitry Peskov dikutip Interfax. "Dia menyaksikan, dia mendukung tim. Kami kalah dalam pertandingan yang adil dan hebat. Mereka masih orang-orang hebat bagi kami. Mereka pahlawan. Mereka mati di lapangan. Kami bangga dengan mereka,” kata Peskov.

Wakil Perdana Menteri Rusia Vitaly Mutko, mantan menteri olahraga negara itu, mengatakan Rusia menunjukkan dapat bermain baik melawan lawan yang kuat. Rusia merupakan tim peringkat ke-70 dunia. Sebaliknya, Kroasia berada di peringkat ke-20 dunia.
"Saya sangat kecewa dengan hasilnya, tetapi di sisi lain, saya sangat bangga dengan seluruh tim. Mereka berkelahi. Penalti, ini masalah keberuntungan dan takdir," ungkap Mutko. (R-1)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Dedy P
Berita Lainnya