Headline
Presiden memutuskan empat pulau yang disengketakan resmi milik Provinsi Aceh.
Presiden memutuskan empat pulau yang disengketakan resmi milik Provinsi Aceh.
Kawasan Pegunungan Kendeng kritis akibat penebangan dan penambangan ilegal.
INGGRIS memiliki kans besar untuk melaju ke partai final Piala Dunia 2018 karena berada menapaki jalur yang mudah. Namun, harapan tersebut ingin digagalkan Kroasia. Skuat asuhan Ante Cacic disebut sebagai kompetitor terkuat Inggris untuk merebut satu tiket partai puncak setelah gugurnya Timnas Spanyol di babak 16 besar.
Kroasia akan bersua tim tuan rumah Rusia di Sochi pada babak perempat final, Minggu (8/7). Jika lajunya berjalan mulus, Kroasia setidaknya akan mengulangi prestasi dua dekade silam, tepatnya pada Piala Dunia 1998.
Kala itu Kroasia yang dikomandani Davor Suker sukses mencapai babak empat besar sebelum ditaklukan Prancis 2-1. Pencapaian tersebut menjadi prestasi terbaik negara pecahan Yugoslavia sejauh ini. Namun, kepercayaan diri yang tengah meninggi pada tim berjuluk 'Vatreni' ini bukan tidak mungkin prestasi tersebut diperbaiki.
"Apapun terjadi karena suatu alasan dan mungkin ini waktu bagi kami menunjukkan kepada dunia kami dapat melakukan lebih baik daripada mereka (Suker dkk)," kata bek Kroasia Dejan Lovren.
Lebih lanjut, pesepak bola 29 tahun ini bahkan percaya bahwa takdir Kroasia mungkin seirama dengan keberhasilan Liverpool. 'Si Merah'--julukan Liverpool-- sukses menciptakan kejutan besar dengan menembus babak final Liga Champions Eropa musim lalu.
"Ini bukan pemain dan taktik yang sama. Cara bermain kami pun berbeda dengan Liverpool, tapi saya punya perasaan dari awal bahwa kami akan menerima banyak penghargaan. Perasaan ini masih sama dan saya percaya itu, saya percaya dengan rekan-rekan saya," kata Lovren yang juga punggawa klub asal Merseyside tersebut.
Tambahan Amunisi
Tim nasional (timnas) Inggris akan mendapatkan tenaga tambahan setelah gelandang Fabian Delph kembali bergabung bersama tim. Pesepak bola milik Manchester City ini harus pulang ke rumahnya karena menemani sang istri melahirkan anak ketiganya. Delph pun dikabarkan siap jika diturunkan melawan Swedia di babak perempat final Piala Dunia 2018 Sabtu (7/7) malam.
Kepergian Delph dari kamp latihan Inggris didukung langsung oleh sang bos, Gareth Southgate. Delph meninggalkan tim sebelum pertandingan akhir Grup G melawan Belgia digelar.
"Ini merupakan pengalaman 24 jam yang sangat luar biasa," tulis Delph pada akun media sosial pribadinya.
"Melihat rekan-rekan saya melalui laga yang sulit secara mental dan fisik. Saya menendang setiap bola dan merasakan sedikit emosinya. Dan pada 07:52, saya, istri dan dua anak perempuan cantik saya menyambut adik perempuan mereka ke dunia," lanjutnya.
Keputusan Delph terlihat kontras dengan kapten Timnas Swedia Andreas Granqvist. Pemain 33 tahun ini memilih bertahan di Rusia, meski sang istri juga akan melahirkan.
"Saya berencana untuk bertahan. Istri saya merupakan sosok kuat dan kami tahu situasi sebelum saya datang ke sini. Belum ada yang terjadi sejauh ini. Si anak belum ingin keluar," jelas Granqvist. (sat/AFP/OL-5)
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved