Headline
Hakim mestinya menjatuhkan vonis maksimal.
Talenta penerjemah dan agen sastra sebagai promotor ke penerbit global masih sangat sedikit.
MESKI tersingkir dari pentas Piala Dunia 2018, Kolombia tetap pulang dengan rasa bangga. Perjuangan Los Cafeteros hingga babak 16 besar Piala Dunia 2018 mendapat apresiasi dari pelatih Jose Pekerman termasuk pada laga terakhir melawan Inggris yang berakhir dengan kekalahan di drama adu penalti 3-4.
"Kami telah memperlihatkan permainan yang berani. Kami telah berjuang keras. Kami tidak pernah tunduk ketika menghadapi lawan dan kami memiliki sikap dan pola pikir yang tepat," ujar Pekerman.
Kegagalan Los Cafeteros disebabkan tendangan Mateus Uribe dan Carlos Bacca yang mampu ditepis oleh penjaga gawang Inggris, Jordan Pickford di babak adu penalti. Tapi, sebelumnya, sepanjang waktu normal pertandingan, Los Cafeteros mampu mengimbangi permainan Inggris.
The Three Lions unggul leih dulu melalui Harry Kane di menit 56. Namun satu tembakan telat dari Yerry Mina membuka kesempatan Los Cafeteros memenangkan pertandingan lewat adu penalti.
Sayangnya, The Three Lions memang lebih unggul dalam akurasi tembakan. Di antara para eksekutor hanya Jordan Henderson yang gagal mencetak gol.
Namun, Pekerman merasa dirugikan dengan pelanggaran yang diberikan terhadap anak-anaknya. Sebanyak 36 kesalahan yang berbuah delapan kartu kuning, enam diantaranya diganjarkan kepada Los Cafeteros dianggap tidak adil oleh Pekerman.
Pekerman menuduh Inggris memalsukan pelanggaran-pelanggaran tersebut dan memaksa wasit mengeluarkan keputusan yang merugikan timnya.
"Saya pikir orang-orang Inggris atau yang lain tidak boleh menganggap pemain Kolombia seperti ini. Ini adalah pertandingan yang sangat kompetitif. Inggris memiliki senjata besar di udara, pemain jatuh ke kotak, mereka bertabrakan dan jatuh, rasanya ini menyakitkan ketika Anda harus berdiri di sisi pemain, mereka harus tunduk pada situasi yang seharusnya tidak ada dalam sepak bola," ujar Pekerman.
Pemain Kolombia, sempat mengepung wasit Mark Geiger selama beberapa menit setelah Inggris mendapat hadiah penalti akibat Harry Kane dilanggar oleh Carlos Sanchez di arena penalti. Kondisi ini membuat Inggris unggul lebih dulu melalui eksekusi penalti Kane.
"Seorang pemain memalsukan pelanggaran, mereka mencoba mendapat wasit untuk memberikan penalti bagi pemain lain, ada banyak kebingungan dengan jenis permainan ini. Semua situasi itu menentukan situasi yang lain, interupsi-interupsi seperti ini buruk, tidak apa-apa sebetulnya tetapi ketika sangat banyak kesalahan dan interupsi itu yang tidak bagus, kita harus tetap menemukan keseimbangan yang tepat dari kedua tim sehingga bisa bermain dengan niat yang sama," tandasnya.
"Seharusnya kita tidak hanya melihat Kolombia tetapi juga pemain Inggris. Saya pikri di laga selanjutnya Inggris harus lebih berhati-hati, hari ini kami menerima akhirnya, ini sudah pasti, sangat pasti," pungkas pelatih asal Argentina tersebut. (ESPN/OL-2)
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved