Headline
Hakim mestinya menjatuhkan vonis maksimal.
Talenta penerjemah dan agen sastra sebagai promotor ke penerbit global masih sangat sedikit.
MASALAH keamanan menjadi salah satu hal krusial selama penyelenggaraan Piala Dunia 2018 Rusia. Kesigapan aparat keamanan menjadi kunci kelancaran agenda pertandingan, selain tentu kenyamanan pendukung dari negara lain yang berkunjung ke Rusia untuk meramaikan ajang sepak bola akbar empat tahunan itu.
Parade kemenangan pun tidak lepas dari pantauan aparat keamanan setempat. Ketika penonton melakukan tindakan yang memicu kerusuhan atau mengancam orang lain, dengan sigap aparat keamanan mengambil tindakan yang diperlukan. Tegas.
Itu pula yang terjadi ketika penonton yang mabuk melakukan tindakan yang tidak diinginkan. Hal itu terjadi di luar Stadion Luzhniki, Moskow, selepas laga kemenangan Rusia atas Spanyol di babak 16 besar, Minggu (1/7) malam waktu setempat.
Penonton yang mencoba melewati pagar pembatas di jalan menuju arah stasiun kereta api bawah tanah Luzhniki dan Sportivnaya langsung ditangkap aparat. Penonton yang terlihat mabuk berat itu diminta duduk dan diawasi hingga empat penjaga. Aparat keamanan pun memaksa penonton itu tetap duduk kendati sang pemabuk terus berupaya bangkit.
Pesta kemenangan skuat Sbnornaya juga merebak ke seluruh negeri. Namun, di media sosial, video petugas keamanan Rusia memukuli penggemar yang melompat ke kap sebuah mobil menyebar. Mereka meluapkan kegembiraan setelah secara tak terduga timnas Rusia menyisihkan juara dunia 2010, Spanyol, lewat adu penalti.
Seluruh Rusia bersuka. Kremlin menyamakannya dengan perayaan setelah kemenangan Soviet dalam Perang Dunia II. Namun, pihak berwenang juga dilaporkan menahan 32 penggemar. Mereka dituding tidak mematuhi polisi, mabuk-mabukan, dan menjual barang dagangan ilegal, demikian laporan The Moscow Times.
Sementara itu, rekaman yang beredar di media sosial menunjukkan seorang pria menaiki kendaraan polisi dengan lampu biru berkedip. Setelah dia melompat, dua petugas berseragam yang mungkin anggota Garda Nasional Rusia mendekati pria itu dan memukulinya saat dia berbaring di tanah. Video itu difilmkan di Kota Voronezh.
Aparat kepolisian di Voronezh mengatakan kepada media setempat bahwa petugasnya tidak ambil bagian dalam tindakan keras itu. Garda Nasional belum mengomentari insiden itu.
Tindakan aparat keamanan yang lebih keras terhadap penggemar Rusia ketimbang menindak orang asing dinilai tidak adil dan terus menjadi sorotan.
Rekaman video di media sosial setidaknya menyiratkan hal itu. Ketika aparat ditanya apakah minum bir di jalan akan diizinkan setelah Piala Dunia berakhir pada 15 Juli, petugas itu tidak ragu-ragu untuk menjawab: "Tidak jika Anda orang Rusia." (R-1)
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved