Headline
Hakim mestinya menjatuhkan vonis maksimal.
Talenta penerjemah dan agen sastra sebagai promotor ke penerbit global masih sangat sedikit.
NEYMAR menjadi bintang Brasil saat menyingkirkan Meksiko di Stadion Samara Arena pada laga 16 besar, Senin (2/7). Satu gol dan satu assist Neymar yang dikonversi Roberto Firmino menjadi gol membuat Brasil melangkah ke perempat final dengan kemenangan 2-0 atas Meksiko.
Namun, bukan pujian yang didapat Neymar, yang terpilih sebagai pemain terbaik di laga tersebut. Bintang PSG tersebut justru dibanjiri kritik akibat sandiwara berlebihan yang dipertunjukkannya.
Yang paling mendapat sorotan ialah aksi berlebihan Neymar ketika pergelangan kakinya diinjak bek Meksiko, Miguel Layun. Walau injakan Layun tidak terlalu keras, Neymar terlihat mengerang kesakitan.
Pelatih Meksiko, Juan Carlos Osorio, menjadi salah satunya yang mengritik aksi Neymar tersebut. Menurutnya, apa yang dilakukan Neymar merupakan hal yang memalukan di sepak bola.
"Kami membuang-buang banyak waktu karena seorang pemain. Kami kehilangan gaya kami di babak kedua karena wasit. Ini contoh yang sangat buruk bagi dunia dan terutama dunia sepak bola," ujar Osorio.
Neymar memang menjadi pemain yang kerap menjadi sasaran jegalan pemain rival. Pada kampanye Piala Dunia kali ini, Neymar tercatat sudah 23 kali dijatuhkan lawan, termasuk 6 pelanggaran yang dilakukan Layun.
Neymar tidak mau menanggapi kritik yang menyebutnya sebagai pemain manja. "Saya rasa ini upaya untuk melemahkan saya daripada hal lain, tetapi saya tidak peduli dengan kritik yang ada bahkan jika kritik tersebut datang dari media karena dengan cara ini mereka dapat memengaruhi atlet," ujar mantan pemain Barcelona tersebut.
Pujian untuk Willian
Berbeda dengan Neymar, pujian justru didapat Willian. Gelandang serang Brasil tersebut memperlihatkan kapasitasnya di tim 'Samba'. Pemain yang dijuluki 'si Roket Kecil' oleh pelatih Brasil, Tite, itu tampil menawan saat melawan Meksiko.
Dengan kecepatan yang dahsyat dan umpan matang, Willian memiliki sesuatu untuk ditunjukkan di Rusia 2018. Sebagai salah satu bintang di Liga Primer, Willian mulai menampakkan kontribusi di tim Brasil di Piala Dunia. Tite dan staf pelatih Brasil kini bisa mengharapkan peran lebih dari Willian.
Penampilan saat melawan Meksiko membuka kesempatan Willian menjadi starter saat melawan Belgia dalam perempat final di Kazan Arena, Jumat (6/7). "Saya tahu itu akan menjadi proses alami. Saya telah meningkat dengan setiap gim. Jika Anda memulai dengan mudah, Anda akhirnya kehilangan tempat Anda," jelasnya.
Kini dia menyadari Brasil membutuhkan orang yang bisa memiliki pergerakan untuk memancing pemain tim lawan. Pergerakan tanpa bola memanaskan kondisi di lini pertahanan lawan.
"Penting bagi kami untuk dapat bermain tanpa bola. Kami melakukannya dengan sangat baik sebagai tim dan kami bertahan dengan baik. Ketika kami melakukannya, itu membuat semuanya lebih mudah karena kami punya senjata ampuh di lini depan. Kami memiliki pemain yang bisa menyelesaikan permainan dalam sekejap," tutur Willian. (AFP/Rul/R-1)
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved