Headline
Hakim mestinya menjatuhkan vonis maksimal.
Talenta penerjemah dan agen sastra sebagai promotor ke penerbit global masih sangat sedikit.
PENYERANG timnas Inggris, Marcus Rashford, siap menjadi eksekutor penalti jika dibutuhkan. Adu penalti memang kemungkinan besar terjadi di babak 16 besar Piala Dunia 2018.
Dua pertandingan terakhir, yakni Rusia kontra Spanyol dan Kroasia vs Denmark harus diakhiri dengan drama adu penalti. The Three Lions pun sudah menyiapkan skema andai kejadian serupa menimpa mereka kala bersua Kolombia.
"Setiap pemain paham siapa yang paling percaya diri di situasi seperti itu. Saya adalah salah satunya," kata striker Manchester United tersebut.
Gareth Southgate sendiri memiliki banyak algojo andal dalam urusan penalti. Harry Kane misalnya, sudah membuktikan bahwa ia layak menjadi eksekutor 12 pas ketika bersua Panama di fase grup.
Rashford menyadari jika ia tidak terbiasa mengambil tendangan penalti di klubnya. Akan tetapi, penyerang berusia 20 tahun itu siap mengemban tugas tersebut.
"Tidak semua orang biasa menjadi penendang penalti di klub. Yang terpenting adalah, kalau Anda yakin, seperti saya, Anda harus memperlihatkannya. Kolombia pasti sudah berlatih (adu penalti), maka kami harus selangkah lebih depan," sambung Rashford.
Menjadi penendang penalti, menurut Rashford, bukanlah semata-mata keberuntungan. Dibutuhkan kemampuan khusus dan mental baja karena kesalahan sedikit saja akan berakibat fatal.
Siap secara fisik dan mental juga belum tentu membuat semuanya jadi lebih mudah. Kepiawaian kiper lawan dalam menghentikan tendangan penalti juga faktor penting.
"Penalti bukan kesempatan, bukan keberuntungan. Perlu skill, dan skill diasah melalui latihan keras. Skill sederhana memang, tapi ini tentang mental juga, bisa atau tidak menahan tekanan. Saya tahu kiper juga berlatih keras. Jadi, ini bukan semata-mata adu keberuntungan," pungkasnya. (Medcom/OL-2)
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved