Headline

Hakim mestinya menjatuhkan vonis maksimal.

Fokus

Talenta penerjemah dan agen sastra sebagai promotor ke penerbit global masih sangat sedikit.

Nishino Sebut Kekalahan Jepang dari Belgia Sebagai Tragedi

Nurul Fadillah
03/7/2018 07:59
Nishino Sebut Kekalahan Jepang dari Belgia Sebagai Tragedi
(AFP PHOTO / Odd ANDERSEN)

TIM nasional Jepang tampaknya sangat terpuruk dengan tersingkirnya mereka dari Piala Dunia 2018. Tiket perempat final yang seharusnya mereka dapatkan untuk pertama kalinya dalam sejarah harus terlepas dari genggaman.

Pada babak 16 besar Piala Dunia yang berlangsung, Selasa (3/7) dini hari WIB, tim Samurai Biru harus mengakui kekalahan dramatis dari Belgia yang berakhir dengan skor 2-3. Arsitek Samurai Biru, Akira Nishino menyebut kekalahan timnya kali ini sebagai sebuah tragedi.

"Saya memberitahukan para pemain untuk pergi dan mandi karena mereka hanya berdiri di sana tidak dapat melakukan apapun. Saya tidak ingin benar-benar mengakuinya tetapi ini adalah sebuah tragedi, tetapi saya harus menerima kekalahan ini sebagai sebuah fakta," ujar Nishino.

"Saya merasa hancur dan sangat-sangat kecewa. Para pemain mengeluarkan segenap kemampuan mereka, kami dapat menunjukkan sepak bola yang bagus di lapangan, tetapi tujuan kami adalah pergi ke babak selanjutnya sehingga saya tidak bisa menyebut hasil ini sebagai sebuah kesuksesan," tambahnya.

Samurai Biru sejatinya berpeluang memenangkan pertandingan yang berlangsung di Rostov Arena tersebut.

Pada laga ini, Samurai Biru sempat memimpin dua gol terlebih dahulu melalui gol yang dilesakkan oleh Genki Haraguchi di menit 48 dan Takashi Inui pada menit 52.

Namun, Setan Merah--julukan Belgia--justru mampu membalikkan keadaan. Berawal dari gol Jan Vertonghen di menit 69, Setan Merah mampu menyamakan kedudukan melalui gol Marouane Fellaini di menit 74.

Takdir kemenangan pun tampaknya memang memihak kepada Setan Merah saat Nacer Chadli menciptakan gol di masa injury time. Nishino mengatakan, anak-anak asuhannya sangat terpukul dengan kekalahan mereka kali ini.

Pelatih yang mengambil alih skuat Samurai Biru menggantikan Vahid Halilhodzic yang dipecat dua bulan sebelum dimulainya Piala Dunia tersebut mengatakan, dialah yang harusnya disalahkan atas kekalahan telat tim.

"Ketika mereka (Belgia) mencetak skor, saya berpikir apakah saya mengontrol permainan dan berpikir bahwa seharusnya saya yang disalahkan dan bukan pemain. Saya menyalahkan diri saya sendiri, saya mempertanyakan taktik saya," tandasnya.

"Saya ingin para pemain emiliki mental yang berbeda dengan tim Jepang di masa lalu. Saya berpikir kami sudah berhasil memiliki mental yang berbed atetapi ada sesuatu yang hilang dalam kemampuan dan kekuatan kami," pungkasnya.

Dengan demikian, Belgia berhak melaju ke babak delapan besar. Selanjutnya, mereka akan menghadapi lawan yang tangguh, yakni juara lima kali Piala Dunia, Brasil yang sebelumnya mengalahkan Meksiko 2-0.

Keduanya akan berjumpa pada Jumat (6/7). (thestar/OL-2)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya