Headline

Berdenyut lagi sejak M Bloc Space dibuka pada 2019, kini kawasan Blok M makin banyak miliki destinasi favorit anak muda.

Fokus

PSG masih ingin menambah jumlah pemain muda.

Beban Berat Selecao

Budi Ernanto
27/6/2018 09:01
Beban Berat Selecao
(AFP/FABRICE COFFRINI/ GIUSEPPE CACACE/ GABRIEL BOUYS/ OLGA MALTSEVA)

MESKI Brasil berada di puncak klasemen sementara Grup E, tidak ada jaminan bagi Selecao untuk lolos ke babak 16 besar Piala Dunia Rusia 2018.

Satu-satunya jalan untuk maju ke fase gugur ialah mengalahkan Serbia atau menimal seri pada laga terakhir Grup E di Otkrytiye Arena, dini hari nanti. Bukan persoalan mudah tentu.

Pasalnya negara Balkan itu juga membidik kemenangan demi bisa melaju ke fase selanjutnya. Dengan selisih poin yang tipis pada tiga tim teratas Grup E, segalanya memang amat mungkin terjadi.

Masalahnya ialah harapan yang begitu tinggi dari para pendukung Brasil kerap menjadi beban bagi para punggawa Selecao. Hal itu bisa dilihat pada Piala Dunia 2014, ketika mereka menjadi tuan rumah. Kala itu, Selecao dibantai Jerman 1-7 dan kemudian kalah 0-3 dari Belanda pada perebutan tempat ketiga.

Beban itu yang mereka rasakan di Piala Dunia 2018. Terbukti mereka hanya mampu bermain imbang 1-1 dengan Swiss di laga pertama. Untungnya, Neymar dan kolega mampu bangkit di laga kedua sehingga sukses menggasak Kosta Rika 2-0. Namun, hasil itu pun sepertinya belum mampu menutup ekspektasi besar para fan.

”Apa yang sudah kami lakukan di babak kualifikasi dan juga laga persahabatan membuat banyak ekspektasi bermunculan. Itu tentu membebani kami dan sudah tentu jadi kewajiban agar bisa memenangi pertandingan pertama,” kata bek Brasil Fagner Conserva Lemos.

Sejatinya, beban paling berat memang disandang Neymar. Pemain termahal dunia yang memperkuat Paris-Saint Germain itu sangat diharapkan bisa membuat Brasil bersinar.

Padahal, dalam sepak bola keberhasilan sebuah tim tidak ditentukan seorang pemain. Masalahnya ialah kondisi dalam tim Brasil sendiri saat ini dikabarkan tidak harmonis setelah Neymar berseteru dengan Thiago Silva.

”Dia adik kecil saya, selalu memberikan saran, tapi jadi marah ketika dia malah menghina saya,” kata Silva.

Meski begitu, sang arsitek, Tite, sepertinya tetap akan menurunkan formasi seperti ketika menghadapi Kosta Rika. Itu artinya, Roberto Firmino dan Douglas Costa kembali sebagai pemain cadangan.

Underdog tanpa beban
Penyerang Serbia Aleksandar Mitrovic tetap yakin dengan peluang timnya. Ia bahkan menyebut kekalahan 1-2 dari Swiss tidak berarti apa-apa.

”Saya merasa lebih banyak tekanan untuk Brasil. Mereka tidak pernah dipersiapkan untuk situasi seperti ini, saat-saat mereka bisa tidak lolos dari ronde pertama,” kata Mitrovic.

Penyerang Newcastle United itu pun mengatakan selama mereka masih memiliki waktu bermain, tetap ada peluang untuk menang. ”Kami harus lebih pintar, bermain sebaik mungkin, dan dengan keberuntungan dari Tuhan, kami bisa menang.”

”Kalau jadi tim favorit, pasti tidak akan mudah untuk bisa melaju. Contohnya Argentina. Mereka dikalahkan Kroasia. Soal Brasil, Kosta Rika dan Swiss saja bisa menunjukkan bahwa mereka tidak gentar. Saya percaya diri kami bisa mengusir Brasil dari Rusia,” pungkas Mitrovic.

Saat ini Brasil di posisi pertama dengan nilai empat, unggul satu angka atas Serbia yang ada di posisi ketiga. Swiss yang berada di posisi kedua juga mengoleksi nilai empat. (AFP/Sportingnews/R-2)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Panji Arimurti
Berita Lainnya