Headline
Presiden Prabowo resmikan 80.000 Koperasi Merah Putih di seluruh Indonesia.
Presiden Prabowo resmikan 80.000 Koperasi Merah Putih di seluruh Indonesia.
SAAT laga persahabatan antara Perancis dan Spanyol, Rabu (29/3), di Stade de France, Paris, Antoine Griezmann meradang lantaran golnya dianulir wasit.
Awalnya, wasit Felix Swayer asal Jerman mengesahkan gol untuk tim Ayam Jantan. Namun, Swayer sibuk berbicara dengan melalui alat komunikasi radio meminta bantuan video assistant referee (VAR) atau asisten wasit video.
Sekitar setengah menit kemudian, Swayer memutuskan menganulir gol tersebut karena Griezmann terbukti terperangkap off-side. Di layar TV, skor yang semula 1-0 berubah menjadi 0-0. Laga pun dilanjutkan kembali.
Tapi, keadaan berbalik pada saat laga perdana Grup C Piala Dunia 2018 di Kazan Arena, Kazan, Rusia, Sabtu, (16/6) Prancis kontra Australia, Griezmann harus berterimakasih kepada VAR.
Gol penaltinya pada menit 58 berkat bantuan 'mata ketiga' wasit. Bermula ketika bek Australia, Joshua Risdon, menjegal Griezmann di dalam kotak penalti. Awalnya, wasit Andres Cunha asal Uruguay menilai Risdon tidak melakukan pelanggaran dan melanjutkan pertadingan.
Namun, tiba-tiba Cunha tampak berbicara melalui alat komunikasinya. Sesaat kemudian, ia bergegas ke tepi lapangan untuk melihat rekaman video peristiwa itu.
Setelah yakin, Cunha pun mengubah keputusannya dan menunjuk titik putih pertanda penalti untuk Les Bleus. Spontan, sejumlah pemain "Socceroos" terlihat panik dan protes dengan berseru kepada wasit.
Namun, keputusan sudah bulat dan pasti berkat bantuan teknologi itu tak tergoyahkan lagi. Penalti ini tercatat dalam sejarah sebagai hasil penerapan pertama teknologi VAR di Piala Dunia.
Griezmann yang dulu sempat meradang, kali ini berbalik memuji penggunaan teknologi tersebut. "Ini adalah hal yang bagus, ada video dalam kasus ini. Tapi itu memang seharusnya penalti," ujarnya seusai pertandingan seperti disampaikan Reuters.
FIFA di situs resminya menyatakan wasit dapat meminta rekomendasi untuk mengkaji ulang sebuah insiden kepada tim VAR atau sebaliknya. Momen itu antara lain, terciptanya gol, offside, atau pelanggaran, wasit dibantu VAR membuat keputusan yang adil.
Meski ada bantuan teknologi, FIFA mengatakan wasit dan asisten tetap harus memprioritaskan pengambilan keputusan berdasarkan pengamatannya. Wasit bisa saja mengabaikan pemakaian VAR jika ia meyakini keputusannya. Hal itu tampak saat pertandingan Brasil melawan Swiss pada laga Grup E di Rostov Arena, Rusia, Senin (18/6).
Penyerang Swiss, Steven Zuber berhasil mengimbangi skor menjadi 1-1 pada menit ke 50 saat berhasil menyambut tendangan sudut Xherdan Shaqiri yang lantas disundul ke tengah gawang.
Pemain-pemain Tim Samba memprotes gol tersebut karena Zuber dinilai terlebih dulu mendorong bek Miranda. Penyerang Brasil, Neymar, sempat meminta wasit César Ramos menengok ke layar lebar dan memintanya berkonsultasi kepada tim VAR untuk membuktikan bahwa Zuber melakukan pelanggaran. Namun, Ramos berkukuh atas keputusannya dan skor 1-1 bertahan hingga akhir pertandingan.
Direktur FIFA yang juga wasit Piala Dunia 2018, Massimo Busacca, di Moskwa, Rusia, Selasa (12/6), mewanti-wanti, penggunaan VAR belum tentu akan berjalan sempurna dan memuaskan semua pihak. Namun ia memastikan keputusan kontroversial wasit pada masa lalu bisa ditekan.
"Jangan berpikir bahwa teknologi memecahkan masalah 100 persen karena di depan video, kita memiliki manusia yang membuat interpretasi. Tapi saya yakin skandal yang kita ingat dari masa lalu tidak akan terlihat lagi," tandasnya.
Salah satu sejarah terkelam dan fenomenal ialah putusan wasit Tunisia, Ali Bennaceur saat mengesahkan gol tangan Tuhan milik Diego Maradona. Gol Maradona itu terjadi saat Argentina melawan Inggris pada perempat final Piala Dunia 1986.
Puluhan tahun setelah peristiwa itu, Bennanceur mengaku selalu dibayangi perasaan bersalah. Mimpi buruk Bennaceur dan puluhan wasit lainnya tak akan pernah terjadi seandainya kala itu VAR sudah diterapkan. Meski banyak juga yang mengatakan unsur manusiawi itulah roh permainan sepak bola. (Reuters/OL-5)
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved