Penyesalan Tottenham Hotspur di Wembley

GAGAL mendulang poin maksimal saat menjamu West Ham United dalam lanjutan Liga Primer, kemarin, patut disesali Tottenham Hotspur. Meski mendominasi laga dengan melakukan 31 kali percobaan men-cetak gol dan delapan tendangan tepat sasaran, Spurs akhirnya harus puas dengan hasil 1-1 dalam laga di Stadion Wembley tersebut. Hal itu membuat Manajer To-ttenham Hotspur Mauricio Poche-ttino mengaku frustrasi. Laga itu sejatinya direspons Harry Kane dan kawan-kawan dengan optimisme tinggi setelah menang di tiga laga sebelumnya.

“Ini tipe pertandingan yang membuat segala hal untuk menang. Anda mendominasi pertandingan. Ya, terkadang ini terjadi di sepak bola. Anda terus mendorong, menciptakan peluang, dan sangat mungkin mencetak gol,” kata pelatih asal Argentina itu.
Tambahan satu poin membuat Spurs gagal me-nempel ketat Li-verpool di klasemen sementara. Spurs bertahan di posisi lima dengan 41 poin, terpaut 3 poin dari Liverpool yang berada satu tingkat di atas. Kesialan Tottenham Hotspur terlihat jelas ketika the Hammers, julukan West Ham United, mencetak gol terlebih dahulu menit ke-70. Tendangan keras dari jarak 30 meter gelandang Pedro Obiang sukses menjebol gawang Hugo Lloris.

Upaya Spurs menyamakan kedudukan membuahkan hasil pada 6 menit jelang laga usai. Adalah pemain asal Korea Son Heung-min yang mampu menjebol gawang West Ham dan memaksa laga berakhir 1-1. “Tentu kami kecewa dengan hasil ini. Kami tidak bisa senang dengan hasil yang kami dapat. Tapi saya pikir kami bermain baik dan pantas mendapat 3 poin,” ujar Son seusai laga.

Di lain pihak, Manajer West Ham David Moyes menyebut prestasi timnya menahan Hotspur bukan pencapaian luar biasa. West Ham sendiri tengah berjuang dari ancaman zona degradasi. Mereka hanya unggul 2 poin dari Stoke City, tim peringkat ke-18 Liga Primer Inggris.
“Mungkin Anda tidak akan terkejut bahwa kami dapat menggambil satu poin karena kami sebelumnya hampir mengimbangi Manchester City, mengalahkan Chelsea, dan bermain imbang dengan Arsenal,” tuturnya. (AFP/R-2)