Headline
Reformasi di sisi penerimaan negara tetap dilakukan
Operasi yang tertunda karena kendala biaya membuat kerusakan katup jantung Windy semakin parah
PEKAN kesembilan Seri A Italia sepertinya menjadi saat terhentinya laju Napoli. Walau bermain di kandang, Stadion San Paolo, Napoli akan kedatangan tim kuat, Inter Milan. Napoli yang dinakhodai Maurizio Sarri menyapu bersih kemenangan di delapan laga terdahulu. Mereka memimpin puncak klasemen dengan poin bulat, yaitu 24 poin dan berjarak dua poin di atas Inter.
Inter yang berada di peringkat kedua merupakan lawan yang paling sepadan bagi Il Partonepei, julukan Napoli, di kompetisi domestik saat ini. Tidak berkompetisi di level Eropa musim ini merupakan keuntungan bagi Inter. Selain tenaga tidak terkuras, Mauro Icardi dan kawan-kawan bisa berkonsentrasi penuh di Seri A, berbeda dengan Napoli yang baru tiga hari lalu tampil habis-habisan di kandang Manchester City, Etihad Stadium, dan kalah 1-2.
Momentum bagi Inter untuk membungkam Napoli juga terancam absennya Lorenzo Insigne. Pemian berpostur pendek itu merupakan salah satu motor serangan Napoli dengan catatan lima gol sejauh ini. “Apakah Napoli memainkan sepak terbaik di Seri A? Saya pikir iya. Pergerakan mereka sangat cair dan cepat. Mereka bermain dengan ide menyerang, menguasai bola, dan mencetak gol,” kata gelandang anyar Inter Milan, Borja Valero.
Musim lalu memang harus diakui Napoli jauh lebih baik. Namun, Inter sanggup mengalahkan Napoli di San Paolo dengan skor 2-0 di Coppa Italia Januari 2016. Itu berarti skuat asuhan Luciano Spalletti masih punya harapan. Akan tetapi, kekhawatiran Valero 100% benar. Manchester City dibuat sangat kesulitan selama pertandingan berlangsung, bahkan hampir dipaksa bermain imbang.
“Kami bermain di kandang sendiri dan ingin menang. Ini akan menjadi motivasi besar bagi kami dan meraih tujuan utama kami musim ini, yang bernama scudetto,” jelas gelandang Napoli Amadou Diawara. (Sat/tootball italia/R-2)
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved