Headline

Reformasi di sisi penerimaan negara tetap dilakukan

Fokus

Operasi yang tertunda karena kendala biaya membuat kerusakan katup jantung Windy semakin parah

Ancaman Pemecatan di Depan Mata

Satria Sakti Utama [email protected]
20/10/2017 23:46
Ancaman Pemecatan di Depan Mata
(AP Photo/Dave Thompson)

HASIL Liga Europa 2017 kemarin menyisakan rasa pahit bagi dua pelatih tenar di Eropa, Ronald Koeman dan Vincenzo Montella. Sebabnya, keduanya menghadapi ancaman pemecatan setelah tim asuhan mereka meraih hasil kurang memuaskan. Koeman yang memimpin armada dari Merseyside, yakni Everton, harus kembali menelan kekalahan di match day ketiga Grup E Liga Europa. The Toffees, julukan Everton, kalah tipis dari Olympique Lyon dengan skor 1-2.

Itu terasa lebih menyakitkan karena kekalahan tersebut terjadi di depan pendukung mereka yang memadati Goodison Park. Kekalahan itu membuat Everton terpuruk di posisi buncit dengan poin 1. Penyerang Lyon Nabil Fekir membuka keran gol tim tamu melalui penalti pada menit ke-6. Bek Everton Ashley Williams sempat menyamakan kedudukan bagi tim tuan rumah seusai lebih dari 1 jam menunggu. Petaka di Goodison Park akhirnya terjadi 15 menit sebelum bubaran. Gelandang Olympique Lyon Bertrand Traore membuat gawang Jordan Pickford jebol untuk kedua kalinya.

Setelah kekalahan di kandang kali ini, Koeman mengaku sudah terbayang-bayang akan kemungkinan lengser dari posisinya saat ini. “Tentu jika tim tidak menang dan tim tidak dalam penampilan terbaiknya tapi mungkin seharusnya bisa. Kemudian selalu pelatih. Keputusan final ada di manajemen, bukan saya. Saya kuat, tapi jika manajemen menganggap saya bukan orang yang tepat, mereka akan mengatakannya kepada saya,” ujar pelatih asal Belanda itu.

Langkah buruk
Bayangan pemecatan juga diha­dapi Montella. Sebabnya, mantan pemain AS Roma itu tersandung di ujian pertama dari tiga kesempatan terakhir yang diberikan AC Milan. I Rossoneri, julukan Milan, hanya puas berbagi angka satu setelah ditahan imbang oleh AEK Athens di depan pendukung sendiri di Stadion San Siro dalam lanjutan Grup D. Walau Milan masih memimpin klasemen dengan poin 7, raut wajah kekecewaan Milanisti terpampang jelas di akhir pertandingan. Mereka pun ramai-ramai menyoraki Montella atas hasil buruk untuk ke sekian kalinya itu.

Milan tercatat hanya meraih satu kemenangan di lima laga terakhir. Yang paling menyakitkan ialah kekalahan dari rival sekota Inter Milan pekan lalu. Kala menghadapi AEK Athens, Andre Silva dan kawan-kawan sejatinya tampil atraktif. Namun, buruknya penyelesaian akhir jadi kendala bagi tim tuan rumah. Sejumlah 10 kali tendangan ke gawang tercipta, tapi tidak satu pun mampu merobek jala kiper AEK Athens Giannis Anestis.

“Saya melihat anak asuh saya ingin melakukan lebih. Mereka ingin menunjukkan sepenuh hati untuk Milan. Ini proses untuk tumbuh dan saya sabar menantinya,” jelas Montella. Hasil bertolak belakang didapat klub lain Italia, Lazio. Kala bertandang ke markas Nice, Prancis di Stadion Allianz Riviera dalam laga Grup K, Lazio sukses meraup poin maksimal setelah menang 3-1.

Meski sempat tertinggal lebih dulu melalui gol Mario Balotelli di menit ke-4, Lazio mampu membalikkan keadaan. Gol Felipe Caicedo pada menit ke-5 yang disusul dwigol Sergej Milinkovic-Savic (65’ dan 89’) membuat Lazio mampu menjaga rekor sempurna dengan raihan 9 poin dari tiga laga yang sudah dimainkan. (goal/AFP/R-2)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Dedy P
Berita Lainnya