Timnas Aljazair Tampil Buruk

TIM nasional Aljazair merupakan salah satu tim unggulan di Afrika dengan sederet bintang seperti Riyad Mahrez atau Islam Slimani. Akan tetapi, penampilan tim berjuluk El Khadra itu semakin memburuk saja di babak ketiga kualifikasi Piala Dunia 2018 zona Afrika pada Sabtu (2/9) malam. Bahkan melawan tim terlemah di Grup B, Zambia, yang hanya diisi 10 pemain sejak menit ke-56, Aljazair tetap harus pulang dengan kekalahan saat berkunjung ke Lusaka. Skor berakhir 3-1 untuk tim tuan rumah sekaligus menjadi kemenangan bersejarah bagi Zambia.

Brian Mwila mencetak dua gol untuk memberi 60 ribu pendukung Chipolopolo julukan Zambia yang memadati National Heroes Stadium euforia. Situasi sempat memburuk bagi Zambia yang harus kebobolan oleh Yacine Brahmini dan bermain dengan defisit satu orang setelah Fashion Sakala mendapat kartu merah. Beruntung Aljazair gagal meraih momentum keunggulan pemain tersebut. Timnas Zambia yang diasuh pelatih Wedson Nyirenda justru berhasil menambah jarak keunggulan di akhir pertandingan berkat sumbangan gol Enock Mwepu.

Hasil pertandingan itu ialah kemenangan pertama Zambia atas Aljazair sejak pertengahan 1980-an. Sebelumnya tim asal Afrika bagian selatan itu selalu inferior di hadapan Aljazair. Tambahan 3 poin juga sedikit memberikan harapan mengejar Nigeria di puncak klasemen untuk lolos kali pertama ke Piala Dunia. Namun, kenyataan tersebut bukanlah hal yang mudah digapai. Di laga lain grup itu, Nigeria kembali menunjukkan kedigdayaan seusai mencukur Kamerun dengan skor telak 4-0 di Akwa Ibom Stadium pada Jumat (1/9).

Super Eagles julukan Nigeria tampil sempurna dalam tiga laga babak ketiga kualifikasi Piala Dunia dengan koleksi 9 poin. Zambia menguntit dengan 4 poin. Adapun Aljazair harus puas di dasar klasemen dengan poin 1. Sementara itu, Tunisia sukses melengserkan Republik Demokratik Kongo dari pucuk klasemen Grup A berkat kemenangan 2-1 di kandang sendiri, kemarin. Gelandang Yassine Meriah mengawali kemenangan Tunisia melalui eksekusi penalti yang menjebol gawang Ley Matampi.