Headline

Manggala Agni yang dibentuk 2002 kini tersebar di 34 daerah operasi di wilayah rawan karhutla Sumatra, Sulawesi, dan Kalimantan.

Fokus

Sejak era Edo (1603-1868), beras bagi Jepang sudah menjadi simbol kemakmuran.

Masalah Sepele Jadi Kendala Besar di Korsel

(AFP/Ash/R-1)
07/7/2017 05:06
Masalah Sepele Jadi Kendala Besar di Korsel
(AFP PHOTO / JUNG Yeon-Je)

FEDERASI Sepak Bola Korea Selatan resmi menunjuk Shin Tae-yong sebagai pelatih baru tim nasional nagara itu sejak pekan lalu. Dalam perkenalannya untuk pertama kali di hadapan pers, Tae-yong mengungkapkan bahwa tugas utamanya dalam waktu dekat ialah membangun kembali keharmonis-an di tubuh tim Taeguk Warriors. Pasalnya, hal tersebut tidak terjadi ketika pendahulunya, Uli Stielike, masih menjabat sebagai pelatih kepala. Juru taktik asal Jerman itu tidak bisa berbicara bahasa Korea sehingga suasana tim kadang terasa janggal.

"Stielike adalah warga negara asing dan orang Korea cenderung malu dengan orang asing sehingga itu menjadi masalah," ujar Shin Tae-yong. Meskipun demikian, Shin Tae-yong menyatakan masalah sepele itu bukan satu-satunya alasan pemecatan Stielike. Pelatih berusia 62 tahun itu dipangkas dari posisinya pada bulan lalu setelah timnya kalah dari Tiongkok, Iran, dan Qatar sehingga membahayakan peluang mereka lolos ke Piala Dunia 2018. Hasil itu tentu di luar ekspektasi mengingat Stielike merupakan pelatih berpengalaman. Ketika masih menjadi pemain bersama timnas Jerman, ia mampu mempersembahkan trofi Piala Eropa dan menjadi runner-up Piala Dunia.

Ia kemudian memulai karier kepelatihan bersama timnas Swiss dan melanjutkan perjalanannya ke timnas Pantai Gading serta beberapa klub sebelum berlabuh ke timnas Korsel. Sebaliknya Shin Tae-yong ialah produk asli negeri itu.
Ia memang pernah berkarier sebagai pemain dan asisten pelatih di klub Australia, Brisbane Roar, tapi terlebih dahulu matang di klub lokal Seongnam Ilhwa Chunma sehingga memutuskan kembali ke tim itu sebagai pelatih pada 2010 dan membantu mereka menjuarai Liga Champions Asia.

Shin juga pernah membawa timnas U-23 Korsel ke perempat final Olimpiade Rio 2016 dan meng-antar timnas U-20 hingga 8 besar Piala Dunia U-20 di Korsel. Bersama skuat senior, Shin yakin masih belum terlambat untuk kembali mengejar poin dan lolos langsung ke Rusia 2018. "Kami berada dalam krisis, tapi saya melihat titik cerah. Kami harus menang atas Iran dan Uzbekistan," tandasnya.



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Dedy P
Berita Lainnya