Headline
Buruknya komunikasi picu masalah yang sebetulnya bisa dihindari.
Buruknya komunikasi picu masalah yang sebetulnya bisa dihindari.
Pemprov DKI Jakarta berupaya agar seni dan tradisi Betawi tetap tumbuh dan hidup.
DENGKI adalah salah satu dosa awal makhluk yang dimulai iblis. Sejak awal iblis tidak bisa menyembunyikan kekecewaannya ketika Tuhan mempersiapkan manusia sebagai bakal khalifah (representatif) Tuhan di Bumi.
Pertanyaan paling mendasar baginya, kenapa si pendatang baru itu mendapatkan kepercayaan begitu tinggi sebagai khalifah? Kenapa bukan malaikat atau dirinya yang ditunjuk sebagai khalifah? Ia menganggap dirinya paling pantas untuk itu karena ia paling duluan dan paling taat beribadah kepada Tuhan.
Karena rasa dengki (hasad) seolah iblis mengingkari bahwa keutamaan manusia paling istimewa ialah roh (ciptaan) Tuhan yang di-install ke dalam diri manusia (Adam) yang tidak dimiliki makhluk lain.
Rasa dengki inilah yang membuat iblis jatuh ke kemurkaan dan kutukan Tuhan. Dengki ini juga yang membuat Qabil membunuh saudaranya, Habil, dan membuatnya menyesal seumur hidup. Dengki boleh jadi paling banyak menyebabkan manusia jatuh ke jurang kehancuran.
Dalam hadis Nabi disebutkan ada tiga dosa dan kelemahan yang sering menyebabkan manusia jatuh ke lembah kehinaan, yaitu a) sombong, yang membuat iblis tidak mau sujud kepada Nabi Adam AS; b) tamak, karena ketamakanlah yang membuat Adam makan buah terlarang di surga; c) dengki, karena kedengkianlah yang membuat Qabil membunuh Habil.
Dalam Alquran juga Allah SWT telah memperingatkan, “Dan dari kejahatan orang yang dengki apabila ia dengki." (QS Al-Falaq: 5). Perbuatan dengki ini sangat halus dan tersimpan di dalam dada, namun Allah SWT Maha Mengetahui. "Katakanlah: ‘Tuhanku hanya mengharamkan perbuatan yang keji, baik yang tampak ataupun yang tersembunyi’." (QS Al-A’raf/7: 33).
Yang dimaksud wa ma bathana (perbuatan keji yang tersembunyi) dalam ayat ini ialah dengki. Dikatakan, takutlah terhadap dengki itu, sebab pengaruhnya tampak pada dirimu sebelum tampak pada orang lain yang menjadi objek yang didengki.
Dengki bisa menyedot energi positif manusia. Orang yang mengadopsi dengki di dalam dadanya selalu merasa sumpek dan tertekan, dan kebiasaan seperti ini bisa mengundang berbagai penyakit fisik dan psikis.
Jika dengki sudah menancap di dalam dada seseorang, sulit lagi baginya merasakan ketenangan, sulit merasakan nikmatnya makanan, dan tidak bisa lagi tidur nyenyak.
Al-Ashma’i Rahmatullah ‘alaih mengatakan, “Aku melihat seorang Badui yang berumur 120 tahun, lalu aku bertanya kepadanya: Apa yang membuat umur Anda panjang?” Ia menjawab, “Umur panjang karena aku meninggalkan perasaan dengki.”
Dikatakannya juga, jika Anda ingin lari atau selamat dari pendengki, sembunyikanlah urusanmu dari orang itu. Dikatakan, waspadalah jangan sampai engkau berusaha dengan susah payah untuk mendapatkan rasa simpati dan cinta dari orang yang mendengkimu karena hal itu tidak berguna selamanya.
Ali bin Abi Thalib RA mengatakan, “Badan sehat karena mengurangi rasa dengki.” Banyak lagi pengalaman orang-orang arif yang mengingatkan kepada kita agar menghindari perbuatan dengki.
Kiat dan cara menghilangkan penyakit dengki di dalam diri kita ialah menyerahkan seluruh urusan kita kepada Allah SWT. Kita perbanyak melakukan ibadah baik, wajib maupun ibadah sunat. Dengan ketulusan dan keikhlasan ibadah yang didukung oleh tawakal dan penyerahan diri secara penuh kepada Allah SWT diharapkan mengikis habis kebiasaan dengki di dalam diri.
Promosi karier, perolehan rezeki, dan keuntungan yang diperoleh saudara-saudara kita mestinya kita ikut merasa gembira dan ikut berbangga. Bukannya menyimpan rasa dengki. Kebiasaan dengki ini bisa menular kepada keturunan kita. Jauhilah rasa dengki. Mari kita belajar melalui bulan Ramadan, membersihkan pikiran dan hati kita dari segala kedengkian.
Barang siapa yang memelihara kedengkian di dalam dirinya, ia pasti sulit menikmati indahnya kekhusyukan dalam beribadah.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved