Jumat 25 Mei 2018, 08:15 WIB

Jangan Memalaikatkan Iblis

Nasaruddin Umar Imam Besar Masjid Istiqlal, Jakarta | Renungan Ramadan
Jangan Memalaikatkan Iblis

ANTARA FOTO/Sigid Kurniawan

 

ORANG yang mabuk duniawi memang terkadang sulit untuk membedakan mana iblis dan mana malaikat. Seperti itulah yang pernah terjadi pada Mr X, seorang pejabat di salah satu instansi.

Ia merasa sangat terusik dengan sikap dan perilaku sekretaris pribadinya yang baru saja dilantik. Sekretaris itu dianggap selalu membatasi selera dan keinginannya.

Ia merasa kehadiran sekretarisnya yang baru itu betul-betul tidak mendatangkan zona nyaman bagi dirinya. Seolah-olah sang sekretaris itu memasang sedemikian banyak daerah terlarang di sekitar dirinya.

Sekretaris itu selalu menegurnya meskipun dengan gaya amat santun. Misalnya dengan mengucapkan kata-kata: "Mohon maaf, Bapak, menurut pendapat saya, ini 'jeruk makan jeruk' sehingga tidak tepat untuk disetujui."

Atau, "Mohon izin, Pak, ada tamu ingin menghadap, tetapi ia dari salah satu rekanan di kantor ini. Apa tidak sebaiknya diarahkan ke pejabat terkait langsung saja, Bapak?"

Ada lagi, misalnya, "Mohon maaf, Bapak, sekadar mengingatkan, makanan ini sarat kolestrol. Jika berkenan, saya siapkan makanan lain."

Sikap sekretaris itu sungguh dirasakan mengurangi kebebasan dirinya. Bahkan, kadang-kadang dirasakan sudah seperti makhluk yang menjengkelkan alias iblis.

Akhirnya, Mr X minta dicarikan sekretaris pribadi baru. Pada suatu ketika ditemukanlah seorang perempuan yang tidak hanya berparas cantik dan simpatik, tetapi juga mampu memahami selera bosnya.

Bahasa yang sering muncul dari mulut sang sekretaris baru itu ialah: "Tenang saja, Pak, ini bisa diatur", "Tidak ada salahnya Bapak menerima rekanan itu, sekadar silaturahim", "Sesekali enggak masalah, Pak, kan Bapak bisa minum obat penawar kolesterolnya."

Sikap sekretaris baru itu begitu memuaskan dirinya sehingga terucaplah kata-kata: "Engkau memang pantas menjadi sekretaris pribadi saya, bahkan engkau seperti malaikatku. Berbeda dengan temanmu kemarin betul-betur seperti siluman yang menyedot energi."

Mr X benar-benar larut dengan zona nyaman semu yang diciptakan sekretaris pribadi barunya. Sekretaris yang bisa memberikan pembenaran atas seluruh keinginan dan seleranya.

Sayangnya kepuasan itu tidak lama dikenyam karena tiba-tiba ia ditangkap aparat penegak hukum karena ia telah melakukan pelanggaran tindak pidana secara beruntun. Hampir setiap kebijakan yang diambil menabrak rambu-rambu hukum.

Ia baru sadar setelah hidup di dalam rumah tahanan. Apa mau dikata, penyesalan selalu datang kemudian. Di dalam rumah tahanan tidak ada lagi sekretaris cantik yang selalu melayaninya. Bahkan di dalam rumah tahanan, selain harus menanggung malu, ia mesti bergelut dengan penyakit asam urat dan rasa pusing akibat kolesterol tinggi yang berakumulasi di dalam dirinya.

Kini Mr X baru menyadari dan benar-benar menyesal. Ternyata, sekretaris pribadinya dulu yang disangka iblis ternyata sesungguhnya ialah malaikat. Seandainya terus bersama dia, Mr X dipastikan tidak akan pernah masuk bui dan boleh jadi tidak terbebani oleh sejumlah penyakit yang bersarang di dalam tubuhnya. Ia juga sadar bahwa sekretaris baru yang dianggap sebagai bidadari ternyata iblis yang berjubah malaikat.

Alquran sudah lama memperingatkan semua pihak agar hati-hati di dalam menentukan sebuah pilihan karena: "Boleh jadi kamu membenci sesuatu, padahal ia amat baik bagimu, dan boleh jadi (pula) kamu menyukai sesuatu, padahal ia amat buruk bagimu; Allah mengetahui, sedang kamu tidak mengetahui (QS Al-Baqarah:216).

Dalam masyarakat modern saat ini, terkadang kita sulit membedakan mana malaikat dan mana iblis. Iblis modern sudah bisa menggunakan jubah malaikat, sementara malaikat terkadang menggunakan jubah yang mirip iblis.

Dalam menjalani kehidupan ini, seseorang semakin dituntut untuk lebih hati-hati untuk tidak gampang terkecoh. Jangan sampai kita termasuk seperti Mr X, yang terkecoh oleh iblis yang berjubah malaikat.

Saat ini kita juga harus lebih hati-hati karena di sela-sela pergaulan kita tidak sedikit iblis berjubah malaikat meskipun kadang juga malaikat berjubah iblis. Batin yang tidak sensitif pasti sangat mudah terkecoh.

Baca Juga

Abdul Mu’ti Sekretaris Umum PP Muhammadiyah /MI. Duta

Inkulturasi Idul Fitri

👤Abdul Mu’ti Sekretaris Umum PP Muhammadiyah /MI. Duta 🕔Minggu 16 April 2023, 05:20 WIB
IDUL Fitri ialah hari raya dengan umat Islam disunahkan melaksanakan salat dan mengumandangkan...
Ridwan Hassan Dubes RI untuk Qatar /MI Duta

Setelah Kesulitan Ada Kemudahan

👤Ridwan Hassan 🕔Minggu 09 April 2023, 05:50 WIB
FA inna ma’al-'usri yusra. Inna ma’al-‘usri yusra (Karena sesungguhnya setelah kesulitan itu ada kemudahan....
Ridwan Hassan Dubes RI untuk Qatar/ MI.Duta

Suluh Peradaban dari Teluk

👤Ridwan Hassan Dubes RI untuk Qatar 🕔Minggu 02 April 2023, 05:10 WIB
"AKU pergi ke negara Barat, aku melihat Islam, namun tidak melihat orang...

RENUNGAN RAMADAN

CAHAYA HATI


JADWAL IMSAKIYAH
Kamis, 28 Sep 2023 / Ramadan 1443 H
Wilayah Jakarta dan Sekitarnya
Imsyak : WIB
Subuh : WIB
Terbit : WIB
Dzuhur : WIB
Ashar : WIB
Maghrib : WIB
Isya : WIB

PERNIK RAMADAN