Headline

Serangan Israel ke Iran menghantam banyak sasaran, termasuk fasilitas nuklir dan militer.

Fokus

Keputusan FIFA dianggap lebih berpihak pada nilai komersial ketimbang kualitas kompetisi.

Dinas Periwisata Sleman Prediksikan Peredaran Uang masa Libur Lebaran Mencapai Rp1,6 Triliun

Agus Utantoro
23/3/2025 06:18
Dinas Periwisata Sleman Prediksikan Peredaran Uang masa Libur Lebaran Mencapai Rp1,6 Triliun
Ilustrasi(ANTARA/MOHAMMAD IQBAL)

DINAS Pariwisata Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta mempredisikan, perputaran uang dari wisatawan di destinasi wisata yang ada di Sleman selama masa Libur Lebaran, 22 Maret hingga 6 April dapat mencapai Rp1,69 triliun. Sementara pergerakan wisatawan, lama tinggal (lenght of stay), retribusi destinasi wisata yang dikelola Pemkab Sleman, okupansi hotel dan lainnya dapat mencapai Rp600 miliar hingga Rp1,6 triliun.

"Pergerakan wisatawan nusantara selama masa libur lebaran itu kami prediksikan pada kisaran 300.000 hingga 500.000 orang," kata Kepala Dinas Pariwisata Kabupaten Sleman, Ishadi Zayid, Sabtu. Harapannya, jelasnya, akan meningkatkan pertumbuhan ekonomi rakyat.

Lebih lanjut ia mengatakan lama tinggal wisatawan nusantara di Sleman saat ini pada kisaran 2 - 2,25 hari. Ia berharap, lama tinggal wisatawan di Sleman ini akan lebih panjang lagi sehingga belanda wisatawan akan lebih tinggi lagi.

Mrnurut dia, belanja wisatawan di Sleman pada kisaran Rp1 juta hingag 1,5 juta per orang per hari yang meliputi akomodasi, makan dan minum, tiket masuk destinasi wisata, belanja oleh oleh dan lainnya. Sementara retribusi destinasi wisata di Sleman diprediksi mencapai Rp100 juta.

Wisata Aman

Lebih lanjut Ishadi Zayid mengemukakan sebagai upaya untuk meningkatkan keamanan, kenyamanan dan keselamatan wisatawan, Pemkab Sleman terus melalukan sosialisasi kepada para pengelola objek wisata. Ia menegaskan Kabupaten Sleman terdapat sejumlah objek wisata unggulan yang menjadi favorit wisatawan, baik itu wisata alaman maupun buatan. 

Salah satu tujuan wisata yang banyak diminati wisatawan saat berkunjung ke Sleman adalah kawasan lereng Gunung Merapi.
"Di sini terdapat wisata lava tour atau menyusuri wilayah-wilayah yang terdampak erupsi Gunung Merapi pada 2010, dengan menggunakan kendaraan jip wisata. Meski sangat mengasyikkan dan menyenangkan bagi wisatawan, namun wisata ini juga memiliki potensi bahaya, seperti status aktivitas vulkanis Gunung Merapi yang saat ini pada level dua atau siaga yang masih cukup sering terjadi guguran awan panas dari puncak, kemudian potensi terjadinya banjir lahar hujan serta potensi permasalahan dalam perlengkapan keselamatan kendaraan jip wisata lava tour," ujarnya.

Dinas Pariwisata Kabupaten Sleman tegasnya tidak henti-hentinya mengingatkan pengelola dan pelaku wisata untuk mengutamakan keamanan, kenyamanan, dan keselamatan.

Kepala Bidang Pemasaran Disnas Pariwisata Sleman Kus Endarto menambahkan sosialisasi tersebut merupakan salah satu upaya mitigasi bencana dan potensi bahaya di objek wisata.

Langkah yang ditempuh diantaranya adalah sosialisasi yang diberikan kepada pengelola objek wisata dan desa wisata, melalui kegiatan yang dilaksanakan oleh Bidang SDM Dispar Sleman serta menjalin kerja sama yang lebih baik dengan BPBD Kabupaten Sleman, BPPTKG, BMKG, serta pelaku usaha pariwisata.

"Dinas Pariwisata Sleman juga beberapa kali melakukan pelatihan mitigasi bencana dan pemetaan potensi bencana dan bahaya di objek wisata kepada pengelola dan pelaku wisata," kata Kus. (H-2)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Indrastuti
Berita Lainnya
Renungan Ramadan
Cahaya Hati
Tafsir Al-Misbah