Headline
Setelah melakoni tenis dan olahraga di gym, aktor Christoffer Nelwan kini juga kerajingan padel.
Setelah melakoni tenis dan olahraga di gym, aktor Christoffer Nelwan kini juga kerajingan padel.
Keputusan FIFA dianggap lebih berpihak pada nilai komersial ketimbang kualitas kompetisi.
BERAGAMNYA tradisi keislaman di Indonesia saat Ramadan seharusnya dimaknai sebagai bentuk kesetaraan dan keragaman. Prof Abdul Syakur Yasin atau yang kerap disapa Buya Syakur menyampaikan bulan Ramadan menjadi momentum untuk menuju tahapan umat muslim yang mengedepankan kesetaraan dan keragaman.
Di seluruh dunia, termasuk Indonesia, aliran-aliran yang ada di Islam sangat beragam, mulai ahlusunnah wal jamaah hingga sunni. Belum lagi tradisi keislaman saat Ramadan juga sangat beragam di setiap daerah. Ada yang melakukan Nyadran, Dugderan, Padusan, dan Munggahan.
“Menurut saya, Allah itu sangat bijaksana karena membuat agama Islam ini diberikan peluang untuk menjadi komunitas yang plural, majemuk. Kalau majemuk, itu kan enak. Terkadang kita saja yang tidak paham, inginnya sama. Kalau ada orang yang berbeda disalahkan, dipaksakan dan harus ikut dengan kita. Tahlilan dibilang bidah, marhabanan syirik, ziarah kubur musyrik,” kata Buya Syakur dikutip dari Kajian Ramadan Kitab Roaitullah.
Buya Syakur mengingatkan betapa nikmatnya pluralitas yang telah ada saat ini. Dia berpesan agar umat muslim tidak lagi melihat perbedaan itu sebagai musibah. “Semestinya kita bisa merawat pluralitas itu supaya menjadi bangsa yang hebat,” imbuh dia.
Pendiri sekaligus pengasuh Pondok Pesantren Cadangpinggan Indramayu itu juga menyampaikan pendapat yang menarik soal toleransi. Menurut dia, gaungan untuk mengajak toleransi tidaklah permanen jika yang ingin dirawat ialah pluralitas. Buya Syakur lebih menekankan pada pemahaman soal kesetaraan dan inklusivitas.
Masyarakat yang plural itu selalu didengungkan toleransi. Artinya, kelompok mayoritas supaya memberikan perlindungannya kepada minoritas dan segala macam. "Saya tidak tertarik dengan isu toleransi karena itu hanya menyembunyikan kebencian. Sifatnya sementara. Nanti di penghujungnya, toleransi itu kelompok minoritas merasa berutang budi kepada mayoritas karena diberikan keleluasaan toleran. Itu tidak abadi. Ketika tatanan berubah, gejolaknya muncul lagi,” jelas Buya.
Jadi yang lebih permanen, menurut Buya Syakur, bukanlah toleransi, melainkan kesetaraan. Pemahaman bahwa semua warga negara punya kesetaraan dalam hak dan kewajiban.
Eksklusif
Buya juga menyinggung bahwa sejak awal, abad pertama dalam peradaban Islam, sesungguhnya umat Islam sendiri telah memiliki kecenderungan eksklusif. Buya memberikan contoh, seperti tafsir Al-Qur’an yang disuguhkan dalam kitab At-Thabari.
Dalam Al-Qur’an surah Al-Anbiya ayat 107 disebutkan ‘Tidaklah kami mengutusmu, melainkan sebagai rahmat untuk semesta alam’.
Buya menjelaskan At-Thabari menafsirkan yang mendapatkan ‘rahmat’ itu hanyalah umat muslim. “Itu saja sudah eksklusif. Sementara itu, yang lain, yang bukan muslim mendapat apa?” ucap Buya.
Cendekiawan muslim itu ingin masyarakat, terutama umat Islam, memahami ada perbedaan antara orang yang beragama Islam dan orang yang beriman agar tidak merasa eksklusif. Al-Qur’an, kata Buya Syakur, tidak pernah menyanjung orang yang beragama Islam, tetapi orang yang beriman.
Aksi solidaritas tersebut dalam menyikapi kondisi warga Palestina yang terusik ibadahnya akibat tindakan Israel yang melakukan intimidasi dan kekerasan kepada warga Palestina.
MENJELANG perayaan Hari Raya Idul Fitri 1444 H/2023, Lanud Sutan Sjahrir menggelar bazar murah untuk warga sekitar Tunggul Hitam, Kota Padang, Sumatra Barat, kemarin.
Refleksi diri merupakan salah satu bukti bahwa seseorang berkesadaran penuh dalam menjalankan ibadahnya.
KITA sering kali mendengar atau mengucapkan minal aidin wal faizin di saat Hari Raya Idul Fitri.
Festival Beduk setiap tahun ini juga dimaksudkan untuk menjaga nilai-nilai kebudayaan yang baik ini tidak punah pada generasi milenial.
TOLERANSI ialah nilai kemanusiaan dan semua orang membutuhkannya. Toleransi dibutuhkan karena setiap orang memiliki perbedaan-perbedaan.
Memasuki pertengahan Ramadan, OPPO Indonesia mengadakan kampanye bertema Make Your Moment, mengajak masyarakat, terutama anak muda, berbagi kebaikan.
Berikut 10 filantropis dunia yang suka memberikan donasi tanpa gembar-gembor.
Tahukah kamu kalau hari ini merupakan Hari Kebaikan Sedunia? Sudah berbuat baikkah kamu?
MENJADI haji mabrur adalah orientasi utama dari seluruh proses haji seorang Muslim. Terdapat tiga tanda kemabruran seorang yang telah menunaikan ibadah haji. Apa saja itu?
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved