PRESIDEN Joko Widodo disebut bakal kembali merombak Kabinet Kerja dalam waktu dekat. Namun, identitas menteri yang akan diganti hingga kini belum terungkap. Jika tak ada aral melintang, pergantian menteri amat mungkin akan dilakukan pada Januari 2016. Pengamat politik dari Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) Ikrar Nusa Bhakti mengatakan munculnya perombakan kabinet lantaran PAN menjadi partai pendukung pemerintah sehingga mau tidak mau harus ada reshuffle.
"Karena kalau kita lihat dari menteri-menteri yang ada di kabinet, sepertinya kalau dari yang parpol tidak mau kekurangan menterinya, sedangkan PAN maunya si A atau si B harus masuk menjadi menteri dan kementeriannya apa. Kalau itu diikuti, berarti lagi-lagi presiden tidak memiliki hak prerogatif penuh untuk menentukan anggota kabinetnya," tuturnya.
Menurutnya, Jokowi akan terpaksa mengorbankan kembali menteri-menteri yang bukan berasal dari parpol untuk masuk ke kabinet. "Kalau itu terjadi, berarti lagi-lagi bukan atas dasar the right person on the right place. Tapi atas dasar pertahanan politik dari partai-partai." Pengamat politik Populi Center Nico Harjanto menambahkan, awal tahun depan merupakan saat yang tepat untuk melakukan reshuffle supaya kabinet dapat mengawal program-program unggulan pemerintah dalam APBN 2016 secara lebih optimal lagi.
Ia pun mengingatkan reshuffle sebaiknya dilakukan untuk memperkuat posisi politik pemerintah, yakni dengan mengakomodasi parpol lain seperti PAN. "Dengan begitu, tidak ada lagi divided government dan PDIP tidak bisa lagi menjadi veto player dalam pemerintahan yang beberapa kali terlihat tidak mendukung pemerintah secara konstruktif, tapi lebih antagonistis," jelasnya.
Bukan sikap partai Kabar Presiden Jokowi bakal kembali merombak kabinet pertama kali disampaikan Ketua Dewan Pimpinan Pusat PAN Aziz Subekti meski itu bukan sikap resmi partai. Menurutnya, PAN akan mendapat jatah dua kursi di kabinet. Namun, Sekjen PAN Eddy Soeparno mengaku pandangan Aziz bukan sikap resmi partai. "Tidak ada kesepakatan dengan Pak Jokowi seperti yang menjadi rumor itu. PAN menghormati proses pemilihan menteri dan reshuffle sepenuhnya sebagai hak prerogatif presiden," ujar Eddy.
Sebelumnya Aziz mengaku dua kader PAN akan mengisi jabatan menteri perhubungan yang kini diisi Ignasius Jonan dan menteri lingkungan hidup dan kehutanan yang ditempati Siti Nurbaya. Sebagai pengganti Jonan, Azis menyebut PAN sudah menyiapkan Taufik Kurniawan. Soal pengganti Siti, PAN diklaimnya telah menyodorkan nama Asman Asnur.
Saat dimintai konfirmasi soal wacana reshuffle itu, Wakil Presiden Jusuf Kalla enggan berkomentar banyak. "Nanti-nanti," ujar JK. Sekretaris Kabinet Pramono Anung juga enggan menanggapi. "Selamat libur," kilahnya sembari bercanda. Kepala Staf Kepresidenan Teten Masduki juga tak bicara lebih jauh soal polemik pergeseran posisi di Kabinet Kerja itu. "Kamu kok mendesak-desak reshuffle. Saya belum mau jawab," ucapnya.