Headline
Putusan MK dapat memicu deadlock constitutional.
BANYAK yang meragukan pimpinan baru Komisi Pemberantasaan Korupsi (KPK). Para tokoh agama pun meminta Agus Rahardjo dan pimpinan baru KPK lainnya membuktikan dugaan publik itu salah.
Menurut Romo Frans Magnis Suseno, tokoh Katolik, pimpinan baru KPK harus mampu bekerja lebih keras memberantas korupsi jika dibandingkan dengan pimpinan terdahulu. Dengan begitu, semua tudingan miring akan terhapus dengan sendirinya.
"Kami bilang agar pimpinan terus saja bekerja. Tidak usah didengarkan nada-nada sumbang dari luar itu. Kalau mereka bekerja benar, mereka akan didukung masyarakat," jelas Frans Magnis seusai bertemu pimpinan KPK pada agenda induksi di Gedung KPK, Rabu (23/12).
Tokoh Islam yang juga mantan Ketum PP Muhammadiyah, Buya Syafii Ma'arif, juga mengingatkan bahwa seluruh janji yang dikumandangkan di berbagai kesempatan oleh pimpinan KPK jilid IV ini harus diimplementasikan dengan kualitas dan capaian kinerja.
Agar lebih leluasa dalam bekerja, Buya pun menyarankan pimpinan KPK menjaga jarak dari urusan politik dan partai.
"Perkara mereka didukung oleh partai politik, macam-macam itu tidak akan mengganggu kinerja mereka, mudah-mudahan itu betul," ujarnya.
Frans Magnis dan Buya pun mengingatkan Agus Rahardjo dan para wakilnya tetap menjaga kekompakan dan tidak terperangkap politik.
"Tidak boleh macam-macam," pungkas Buya.
Pimpinan baru KPK, yakni Agus Rahardjo sebagai ketua, bersama Wakil Ketua Basaria Panjaitan, Alexander Marwata, Saut Situmorang, dan Laode Muhammad Syarif mengemban tugas yang tidak mudah.
Sejumlah kasus lama, seperti BLBI dan Bank Century, menunggu untuk dituntaskan.
Namun, harapan agar KPK menuntaskan kasus-kasus itu tampaknya harus menunggu lebih lama.
Ketua KPK Agus Rahardjo mengaku masih mempelajari kasus-kasus yang ditangani KPK.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved