Headline

Presiden Prabowo berupaya melindungi nasib pekerja.

Fokus

Laporan itu merupakan indikasi lemahnya budaya ilmiah unggul pada kalangan dosen di perguruan tinggi Indonesia.

Doa Natal OC Kaligis

(Erandhi Hutomo Saputra/ Cah/P-1)
26/12/2015 00:00
Doa Natal OC Kaligis
(ANTARA/AKBAR NUGROHO GUMAY)
KEMARIN siang, ketika kebanyakan orang bepergian keluar kota untuk menikmati liburan, atau saat umat Nasrani bersama keluarga berkumpul merayakan Natal, advokat senior Otto Cornelis Kaligis tidak bisa merasakan hal serupa. Kasus korupsi yang menjerat dirinya membuat suasana Natal OC Kaligis tahun ini tidak semeriah tahun-tahun sebelumnya. Datang dengan mobil tahanan dari Rumah Tahanan Guntur, Kaligis yang mengenakan jas hitam berdasi biru itu terpaksa menjalani ibadah Natal di Gedung Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), Jakarta.

Ruangan yang biasa digunakan untuk konferensi pers itu disulap menjadi gereja mini dengan ornamen khas Natal seperti lilin dan pohon cemara. Kaligis tidak sendiri, tersangka KPK lainnya yakni Sekretaris Pribadi Dewie Yasin Limpo, Rinelda Bandaso, Kepala Dinas Energi dan Sumber Daya Kabupaten Deiyai Irenius Adii, Direktur PT Media Karya Sentosa Antonius Bambang Djatmiko, serta Direktur PT Ciputra Optima Mitra Rudiyanto juga mengikuti ibadah di KPK. Hari Natal yang identik
dengan pemberian kado tidak luput dari perhatian keluarga Kaligis yang datang membesuk.

Tidak hanya makanan, putri Kaligis, Velove Vexia, yang mengenakan baju hijau mengaku memberikan kado Natal kepada ayahnya berupa sandal jepit. Bukan sandal biasa, melainkan sandal bermerek yang dibungkus tas berlogo Gucci. "Ada hadiah Christmas aja sih, sandal jepit," tutur Velove yang terkenal lewat sinetron Olivia itu. Saat ditemui seusai ibadah, Kaligis masih berkeras ia tidak bersalah dalam kasus suap tiga hakim dan satu panitera PTUN Medan itu. Pada 17 Desember lalu, Kaligis divonis 5,5 tahun penjara dan denda Rp300 juta subsider 4 bulan penjara.

Atas vonis itu, Kaligis langsung mengajukan banding. Meski berada di balik jeruji besi, Kaligis mengaku doa Natal yang ia minta akhirnya terkabul. Ia mendoakan agar Johan Budi dan Busyro Muqoddas tidak terpilih menjadi pimpinan KPK. Seperti diketahui, pimpinan KPK terpilih ialah Agus Rahardjo, Saut Situmorang, Basaria Pandjaitan, Alexander Marwata, dan Laode Syarif. "Pesan Natal damai kepada semua manusia yang berkehendak baik, tapi tugas saya sudah selesai, kan saya selalu minta Johan Budi tidak dipilih, sama si Busyro," ucap Kaligis. Doa Kaligis itu berlawanan dengan keinginan sebagian besar publik. Dengan tidak terpilihnya Johan dan Busyro, masyarakat meragukan kiprah pimpinan baru KPK. Tokoh Katolik Romo Frans Magnis Suseno dan mantan Ketum PP Muhammadiyah, Buya Syafii Maarif, berharap pimpinan baru KPK menjawab keraguan itu dengan kinerja gemilang dalam memberantas korupsi.



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Admin
Berita Lainnya